Islam dan Pengendalian Diri

Islam memandang pengendalian diri atau "self-control" sebagai bentuk dari sikap orang yang beriman. Beriman berarti percaya ke...



Islam memandang pengendalian diri atau "self-control" sebagai bentuk dari sikap orang yang beriman. Beriman berarti percaya kepada kekuatan yang maha agung Allah SWT.

Orang yang mampu mengendalikan diri akan senantiasa merasa diawasi oleh Tuhan yang maha kuasa. Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman, " Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT".

Apa sebenarnya makna tersirat dari ayat ini?

Sebagai orang beriman kita percaya segala panca indera yang kita miliki adalah karunia dan pemberian Tuhan yang mahakuasa. Tidak ada pemberian yang abadi, karena setiap pemberian pada akhirnya akan luput seiring waktu berhenti. Itulah yang berlaku terhadap penglihatan, pendengaran dan suara hati kita. Pada akhirnya semua akan lenyap. Dan yang tersisa hanyalah hal-hal baik yang dihasilkan dari amanat Allah SWT yang hadir melalui pandangan mata, pendengaran telinga dan suara hati yang kita miliki.

Dalam Islam untuk dapat mengendalikan diri, kita harus mampu menyadari arti keberadaan kita di dunia ini. Orang beriman tujuan utamanya adalah meleburkan diri dalam ketaqwaan kepada Allah yang maha pengasih.

Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk dapat mengendalikan diri secara optimal?

Tentu melalui mekanisme atau pendekatan secara islami.

Imam Al Ghazali dalam bukunya Ihya Ulumuddin, secara mendalam menjelaskan bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap yang "mubah" atau yang halal dalam Islam. Untuk bisa mengendalikan diri, seorang muslim harus bisa membatasi diri dari "Atta'naum Bil Mubahat" atau berlebihan dalam menikmati yang halal.

Bahkan ImamAl-Ghazali, orang yang tidak bisa mengendalikan diri dari menikmati yang halal sesuai kebutuhan, pada akhirnya akan jatuh pada sikap " al-israf" atau melampaui batas dari ajaran Islam.
Mari kita ambil contoh, Handphone yang ada dalam genggaman kita termasuk hal mubah dan diperbolehkan secara syariat.

Tapi manakala kita "overdose" dalam menggunakan gadget kita, misalnya bermain game tanpa aturan dan menonton video tanpa batasan. Hal seperti ini termasuk dalam "Atta'naum Bil Mubahat" yang wajib kita hindari.

Dalam kehidupan modern yang kita jalani ini, spirit pembatasan "Atta'naum Bil Mubahat" menurut saya harus kita pegang teguh setiap saat. Kemajuan teknologi seperti adanya media sosial membuat kita harus lebih berhati-hati dalam menentukan sikap dan reaksi kita terhadap setiap perubahan yang terjadi di dalam hidup kita.

Contohnya, begitu banyak dan maraknya penyebaran berita hoax yang seakan-akan menjadi benar hanya karena sikap "sharing is caring" yang disalahartikan. Bermain Facebook misalnya, jika kita tidak bisa berlaku baik dan tidak mampu untuk mengendalikan diri, maka kita akan larut dalam emosi dan perasaan yang tidak logis, seakan-akan kita ingin menuliskan segala apa yang ada di hati, tapi sebenarnya itu semua hanyalah ilusi sampah yang bisa menghancurkannya diri kita sendiri.

Misalnya, dalam kontestasi politik yang tidak beberapa lama kita lewati, dimana salah satu pendukung Paslon mengancam untuk memenggal kepala pejabat negara hanya karena ia terbiasa mengkonsumsi berita bohong. Yang mengatakan pemerintah saat ini sangat membenci ulama dan berupaya untuk mengkriminalisasikannya.

Benarkah demikian? Bahwa pemerintah sangat membenci ulama?

Tentu tidak. Bahwa ada beberapa orang yang dianggap ulama oleh sebagian orang lalu ia sedang dalam proses hukum; memang benar. Tapi itu tidak bisa menjadi alasan bahwa pemerintah membenci ulama. Yang pasti, tidak ada ulama yang anarkis dan mendukung kriminalitas. Jika pada akhirnya ada orang yang mengaku ulama tapi sikapnya tidak mencerminkan sikap alim ulama; percayalah bahwa dia bukan ulama, tapi hanyalah manusia egois yang selalu ingin dipuja.

Karena itu, sudah seharusnya kita mampu mengendalikan diri dalam berinteraksi di media sosial. Jangan sampai ketidakmampuan diri untuk melakukan upaya "self-control" Akan berakibat fatal bagi diri kita. Sebagaimana yang telah terjadi terhadap beberapa orang pembuat berita hoax yang tidak bisa mengendalikan dirinya untuk memuaskan nafsu kebohongan yang pada akhirnya harus mendekam di penjara selama beberapa tahun.

Dalam kajian Teori Hukum Islam "Usul al-fiqh" konsep pengendalian diri yang dapat diterapkan adalah " sadzu adzara'i" yang didefinisikan sebagai, melarang segala yang "mubah" dan halal secara agama dikarenakan di dalamnya terdapat "dharar" bahaya atau "mafsadah" kerusakan yang sangat besar. Misalnya, menolong orang lain itu adalah mulia, tapi jika kita menolong orang lain untuk menjual produk haram, berbuat maksiat dan merusak masyarakat; hal-hal seperti itu sangat dilarang oleh Allah SWT. Artinya, pengendalian diri bisa dilakukan dengan cara melihat kedalam diri sejauh mana segala yang diperbolehkan secara agama itu memberikan kemanfaatan atau kemudaratan terhadap diri kita.

Contoh yang paling aktual adalah tradisi "takbiran" mengagungkan nama Apakah dengan cara keliling kampung dan konvoi besar melewati jalan raya. Ini adalah hal-hal yang tidak dilarang agama. Tapi, manakala proses takbiran keliling itu melanggar aturan dan lalulintas serta banyak menimbulkan kerusakan dan bahaya; seperti melempar kan petasan kearah mesin kendaraan orang lain, maka saat itu takbiran keliling pun harus dihindari. Atau pihak yang mempunyai otoritas wajib memberikan SOP ( Standar Operasional Prosedur ) agar semuanya bisa berjalan dengan baik.

Sebagai penutup, setiap manusia harus bisa mengendalikan dirinya. Memang, sifat dasar manusia diliputi oleh hal-hal yang bersifat intrinsik dan emosi yang tidak bisa dikendalikan. Tapi untuk bisa menjadi manusia yang bebas dan merdeka seseorang harus mampu mengendalikan diri dan pikirannya.

Jangan sampai tujuan hidup kita jadi abu-abu dan tidak jelas hanya karena sikap kita yang tidak bisa mengendalikan "rasa" dan keinginan temporal kita. Karena itu, menjadi manusia rohani adalah jalan yang tepat agar kita mampu mengendalikan diri melalui pendekatan yang islami.

Manusia rohani adalah manusia yang sudah selesai terhadap dirinya sendiri; artinya, ia hanya menginginkan kedamaian dan tidak menyukai keributan dan huru-hara. Terlebih terhadap hal-hal yang bersifat duniawi, bagi mereka kehidupan dunia hanyalah sementara, tak berarti jika hanya dilalui dengan amarah, dendam dan kerusuhan.

Semoga bermanfaat..

Robby Andoyo




COMMENTS

BLOGGER: 6
Loading...
Nama

Akhlak Islam Artikel Hikmah Artikel Islami Menarik Cerita Renungan Inspiratif Contact ME Exchange Dofollow Links Falsafah Kehidupan Filosofi Kang Robby Ideologi Keberagaman Kajian Islam Modern Kang Robby Kata Mutiara Islam Kata-Kata Hikmah Kitab Klasik Pengembangan Diri Puisi Cinta Terbaru Puisi Inspiratif Puisi Islami Inspiratif Puisi Religi Ulama Klasik
false
ltr
item
Blog Kang Robby: Islam dan Pengendalian Diri
Islam dan Pengendalian Diri
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS_ouVhiPOPF6j-6QxVA8kRRxFBysfgBnC6ho7MtHWD3mVjpacLmQKmuX1CAScRObau8c5_0IhypbN4XuaT-Cc9PeoBzoYuehMZMH2KL-d-oj9IAGkeJrLIKtdgETRKbCsRwn7jWvmH6c/s320/self-control-5924c4616023bde20a7d1021.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS_ouVhiPOPF6j-6QxVA8kRRxFBysfgBnC6ho7MtHWD3mVjpacLmQKmuX1CAScRObau8c5_0IhypbN4XuaT-Cc9PeoBzoYuehMZMH2KL-d-oj9IAGkeJrLIKtdgETRKbCsRwn7jWvmH6c/s72-c/self-control-5924c4616023bde20a7d1021.jpg
Blog Kang Robby
http://robbie-alca.blogspot.com/2019/06/islam-dan-pengendalian-diri.html
http://robbie-alca.blogspot.com/
http://robbie-alca.blogspot.com/
http://robbie-alca.blogspot.com/2019/06/islam-dan-pengendalian-diri.html
true
3328551387479627982
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy