Mulianya Kasih Sayang Ibu

Ada sebuah ceita menarik dari kehidupan seorang yang bernama ratna, ia adalah seorang anak yang masih duduk di bangku SMA.Suatu sore ya...


Ada sebuah ceita menarik dari kehidupan seorang
yang bernama ratna, ia adalah seorang anak yang masih
duduk di bangku SMA.Suatu sore yang cerah di sebuah rumah,
Ratna yag seharian mengikuti pelajaran dan dilanjutkan ekskul di sekolahnya.

merasa capek sekali, rumahnya yang sangat sepi tanpa penghuni kecuali satu orang pembantu
yang bernama Bik imah yg lagi bersih-bersih dan menyiram bunga di taman belakang.

Ia sudah faham sekali. Papanya pasti masih ngantor,
dan Mamanya selalu sibuk nguruin bisnisnya sediri
Sedangkan kakak atu-atunya hanya pulang seminggu sekali
karena harus menyelesaikan kuliahnya di luar kota.

Ratna Segera membuka pintu, menutupnya lagi
dan kemudian masuk ke dalam kamar.
Tanpa melepas seragam, dia melempar tubuhnya
di atas springbed. Sebuah diary kecil ia raih
dari saku tas sekolah. Kata demi kata ditorehkannya
di lembar-lembar putih itu. Ia tumpahkan segala kekecewaan
atas kesibukan orang tuanya dan segala kepedihan serta kesepiannya selama ini.
Di raut wajahnya jelas terpancar sebuah kekecewaan.

"Ya Allah kenapa kedua orang tuaku lebih
mementingkan pekerjaannya
ketimbang aku anaknya? Kenapa ya Allah..?
sungguh aku tak mengerti
Betapa bahagianya jika aku dan kluargaku
semua bisa selalu berkumpul,
menikmati teh bersama sambil bercerita
di teras rumah dan memandang langit senja yg memerah...
sungguh indah..."

Ratna tidak bisa menutupi pilu hatinya
yang menyebabkan air matanya mulai jatuh
membasahi dan melunturkan tulisannya,
ketika HPnya berdering nyaring.

"iya Ma... kenapa??"
jawab Ratna malas-malasan.

"udah mandi, Sayang..?"

"belum."

"udah makan..??"

"dah tadi."

"hmmm... keliatannya anak Mama yg cantik ini lagi sewot...
kenapa Sayang..? tadi ada masalah ya di sekolah?
bilang sama Mama, mungkin Mama bisa bantu..."

"enggak... sapa juga yg sewot...
nggak ada masalah apa-apa kok.."

"ya udah... kalo Ratna nggak mau cerita sekarang,
ntar aja kalo kita udah ketemu di rumah.
Sekarang Ratna mau kan tolongin Mama?
tolong kamu ganti air bunga tuberose di kamar Mama ya...
tadi pagi Mama lupa menggantinya."

"iya..."

"hati-hati gucinya jangan sampai pecah...
dan ingat..! jangan nyuruh Bik Imah..!"

segera Ratna bergegas menuju kamar Mamanya
dan kemudian membawa guci yg berisi bunga tuberose
itu ke keran air di belakang rumah. Setelah itu,
dia bawa lagi guci bunga itu kembali ke kamar.
Dan pada saat itulah mata Ratna menangkap sesuatu tergeletak
di atas meja rias Mamanya. Sebuah Diay mamanya..!

Diary mamanya
Buku itu masih dalam keadaan terbuka
dan sebuah Pena pun masih menempel manis di atasnya.
Perlahan sekali ia mulai menyimak
kata demi kata di lembar-lembar Bukuitu.

"Anakku... ratna bila Mama boleh memilih, 
apakah Mama berbadan langsing 
atau berbadan besar karena mengandungmu, 

maka Mama pasti akan memilih mengandungmu...
Karena mengandungmu adalah suatu keajaiban 
dan kebesaran Allah. Sembilan bulan, 

kamu hidup di perut Mama, 
kamu ikut kemanapun Mama pergi, 
kamu ikut merasakan ketika jantung Mama 
berdetak karena bahagia,
kamu menendang rahim Mama 
ketika kamu merasa tidak nyaman 
karena Mama kecewa dan berurai air mata...

Anakku... jiks Mama boleh memilih 
apakah operasi caesar atau Mama harus berjuang melahirkanmu... 
Mama akan memilih berjuang melahirkanmu...

Karena menunggu dari jam ke jam, 
menit ke menit kelahiranmu 
adalah seperti menunggu antrian 
memasuki salah satu pintu surga. 

Karena kedahsyatan perjuanganmu 
untuk mencari jalan ke luar ke dunia 
sangat Mama rasakan. Dan saat itulah 
kebesaran Allah menyelimuti kita berdua. 
Malaikat tersenyum di antara peluh 
dan rasa sakit yg tak pernah bisa Mama
ceritakan kepada siapapun.

Dan ketika kamu hadir, tangismu memecah dunia. 
Saat itulah saat yg paling membahagiakan buat kami. 
Segala sakit dan derita sirna, sesaat setelah 
melihat dirimu yg memerah. Mendengarkan Papamu 
mengumandangkan adzan, kalimat syahadat kebesaran Allah 
dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu.

Anakku... bila Mama boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat, 
atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle, 
maka Mama pasti akan memilih bermain puzzle bersamamu. 

Tetapi ada satu hal yg sepertinya kamu harus tahu... 
sungguh hidup adalah pilihan. Dan jika dengan pilihan Mama ini, 
kamu merasa sepi dan merana... maka maafkanlah mama ya nak, Maafin Mama...

Percayalah... Mama sedang menyempurnakan puzzle kehidupan 
kita agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yg hilang.
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka Mama juga. Kamu akan selalu menjadi 
belahan jiwa Mama...sayang

Percayalah Nak... Mama sangat menyayangimu."

Ratna pun tak kuasa lagi menahan linangan air matanya.
Kalo tadi hanya menetes satu dua, sekarang ia biarkan itu semua
jatuh menetes dan membasahi Diary Mamanya. Ia menangis menjadi
tanpa mampu tuk menghentikannya, sampai akhirnya sebuah tangan lembut
menyentuh pundaknya dari belakang,

"Mama..??"

"iya Sayang... Mama udah ada disini sejak tadi..."

Tangis Ratna pun bukan makin berhenti tapi malah makin menjadi
meski pelukan Mamanya terasa begitu menenangkan kegundahannya.

"Ya Allah, karuniakanlah Mamaku semulia-mulia tempat di sisi-Mu.
Karena dia memang layak untuk itu. Ampuni dosa-dosanya ya Allah...
Kebaikan dia lebih banyak dari pada kesalahannya. Dan akupun sangat menyayanginya..."


Sahabat....
Sungguh Mulia Kasih Sayang Ibu
Tiada kata yang paling indah dalam hidup ini
selain kata " aku sayang Ibu". ibu adalah sumber inspirasi
yang membuat kita bisa selalu tegar menghadapi gelombang hidup
perjuangannya membesakan dan mendididik kita memberi kita semagat
untuk tidak pernah menyerah dalam menggapai segala cita-cita

Pintu syurga pu menanti meraka yang berbakti kepada orang tua
terlebih kepada Ibu, dan jangan pernah kamu mengecewakannya
ketika kamu tlah mengecewakannya, minta maaflah sekarang
dan mohonlah kepada Ibumu untuk mendoakanmu agar hidup
yang kamu lalui penuh berkah...

Kang Robby


COMMENTS

BLOGGER
Nama

Akhlak Islam Artikel Hikmah Artikel Islami Menarik Cerita Renungan Inspiratif Contact ME Exchange Dofollow Links Falsafah Kehidupan Filosofi Kang Robby Ideologi Keberagaman Kajian Islam Modern Kang Robby Kata Mutiara Islam Kata-Kata Hikmah Kitab Klasik Pengembangan Diri Puisi Cinta Terbaru Puisi Inspiratif Puisi Islami Inspiratif Puisi Religi Ulama Klasik
false
ltr
item
Blog Kang Robby: Mulianya Kasih Sayang Ibu
Mulianya Kasih Sayang Ibu
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCcltZwGkWkIsgOMeGHUZZ70_1lkKEw7Bcdf1V1orRu9EC0ihRBsjMFjCC5dnj-iL_2uYNhrm_FB4JH-jWGQMSVz7y21mwLnJelM-hc_kKM1Cs0pca7NrTOtUm0J8xd8cN4vkDKQYInO8/s200/ibu-di-sawah2.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCcltZwGkWkIsgOMeGHUZZ70_1lkKEw7Bcdf1V1orRu9EC0ihRBsjMFjCC5dnj-iL_2uYNhrm_FB4JH-jWGQMSVz7y21mwLnJelM-hc_kKM1Cs0pca7NrTOtUm0J8xd8cN4vkDKQYInO8/s72-c/ibu-di-sawah2.jpg
Blog Kang Robby
https://robbie-alca.blogspot.com/2011/11/mulianya-kasih-sayang-ibu.html
https://robbie-alca.blogspot.com/
http://robbie-alca.blogspot.com/
http://robbie-alca.blogspot.com/2011/11/mulianya-kasih-sayang-ibu.html
true
3328551387479627982
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy