Ilmu adalah mutiara yang paling berharga dalam kehidupan ini. Seseorang harus bertatih-tatih belajar demi mendapatkan Ilmu, dan Ilmu s...
Ilmu adalah mutiara yang paling berharga dalam kehidupan ini.
Seseorang harus bertatih-tatih belajar demi mendapatkan Ilmu,
dan Ilmu sangat mustahil diperoleh tanpa membaca. Tetapi, bukan
setiap aktifitas membaca akan menghasilkan Ilmu, terlebih jika
orang yang membaca tersebut tidak berpikir ketika membaca sebuah buku.
Orang yang terbiasa membaca pasti mengerti cara memahami sebuah tulisan
atau subjek-subjek bacaan yang baru bagi dirinya. Membaca tidak hanya
mengeja kata demi kata, kalimat demi kalimat. Tapi membaca harus dimulai
dengan wawasan yang luas. Wawasan yang diperoleh dari proses belajar,
berintraksi sosial dan hidup dimasyarakat.
Ilmu, jika bisa diibaratkan sebagai manusia, maka Ilmu adalah sekikir-kirirnya
manusia. Mengapa? karena sudah menjadi filosofi sebuah Ilmu, ketika kita
memberi segala usaha kita kepada ilmu, Ilmu tidak akan memberi kita semua
yang ada padanya, hanya sedikit yang Ia berikan. Apalagi jika kita tidak memiliki
semangat perjuangan dalam menuntut Ilmu, bisa dipastikan kita tidak akan mendapatkan
apa-apa kecuali hanya kebodohan semata.
Kita hidup di jaman dimana segala informasi dapat diketahui dengan cepat,
walaupun kita enggan membaca gejala sosial yang ada dimasyarakat. Tetap saja
kita sulit untuk membendung sebuah arus informasi. Televisi, radio, internet
adalah instrumen yang cepat untuk mendapatkan segala bentuk informasi.
Kadang sebuah informasi bisa menjadi Ilmu yang bermanfaat, disisi lain, berita
hanyalah sebuah ilusi kosong yang terekam dalam pikiran dan alam bawah sadar
dan pada akhirnya akan merusak jiwa kita. Ilui-ilusi kosong itu seperti hoax-hoax
yang terkemas dengan indah seolah-olah sebuah kenyataan. Inilah yang harus kita hindari
melalui membaca dengan Ilmu, bernalar dengan benar dan menjadi manusia bukan robot
yang hidup dalam tubuh manusia.
Bagaimana sebenarnya membaca dengan Ilmu itu? dan apa yang bisa kita lakukan agar proses
membaca tidak menjadi aktifitas yang penuh dengan kesia-siaan?
Orang yang membaca dengan Ilmu ialah orang yang memiliki konsentrasi tinggi.
Jadi, jika kita ingin menyerap Ilmu dari sebuah bacaan. Haruslah kita membiasakan diri
untuk konsentrasi penuh dalam membaca dan juga saat memahami materi bacaan kita.
Begitu pula dengan komitmen dan kedisiplian. Keduanya sangat penting untuk pengembangan
diri, kemampuan bernalar dan logika kita.
Di akhir tulisan ini saya ingin berpesan. Perbanyaklah membaca, perluaslah wawasan
dan belajarlah dari universitas kehidupan. Ilmu tidak hanya diperoleh melalui bacaan
terkadang Ilmu bisa kita capai dengan aktif berdialog dan mendengarkan orang yang memiliki
wawasan dan ilmu pengetahuan Apapun buku yang hendak kita baca, marilah kita baca
dengan ilmu bukan membaca dengan tatapan kosong, tidak punya arti dan tidak menggunakan
logika yang benar.
Kang Robby
