post-feature-image
HomeKajian Islam Modern

Islam dan Nalar Kontekstual

Islam adalah  agama yang banyak menginspirasi para pemeluknya untuk bergerak maju mengukir sejarah dalam peradaban manusia. Ajaran-ajara...

Islam adalah  agama yang banyak menginspirasi para pemeluknya untuk bergerak maju mengukir sejarah dalam peradaban manusia.

Ajaran-ajaran  Islam  yang bersifat universal juga secara otomatis dapat memudahkan para generasi  terdahulu dalam berekspresi dan melakukan perubahan. Tidak sulit bagi kita untuk menemukan hasil karya sarjana Islam klasik yang masih dijadikan acuan dalam kesarjanaan modern.

Kita ambil contoh,  Ibn khaldun adalah sosok yang berpengaruh dalam bidang studi sosiologi modern. Karya monumentalnya Al-Muqaddimah bisa dikatakan telah menjadi rujukan para sosiolog  dari masa ke masa. Ibn khaldun sendiri tidak menulis  kajian peradabannya itu  melalui  perspektif  agama tapi ia berupaya menyelesaikan dan melihat permasalahan manusia yang kompleks melalui kajian ilmiah berdasarkan  metode yang kontektual  pada  zamannya.

Salah satunya adalah ketika Ibn  khaldun mengamati  proses runtuhnya  sebuah peradaban.  Ia tidak serta merta menyerahkan hal itu pada takdir dan kuasa tunggal Allah swt.  Tapi Ibn khaldun mencoba untuk melihat, mengamati, mengaji  dan berusaha  untuk membangun nalar berpikir yang kuat agar peradaban besar yang sudah dibangun  dengan sedemikian rupa tidak kandas ditelan masa.

Inilah yang  saya maksud dengan keterkaitan  antara Islam dan Nalar  Kontekstual. Ibn khaldun membawa dimensi ajaran Islam universal untuk menyelesaikan kompleksitas permasalahan-permasalahan manusia pada masa itu.  Artinya, tidak semua sumber pengetahuan  ada dalam text  kitab suci, kitab suci bukanlah "manual book" panduan  manual terhadap setiap permasalahan  manusia  yang hadir. Text-text itu berkaitan erat dengan nilai - nilai  universal yg telah melintas sepanjang sejarah  peradaban manusia.

Perdamaian,  stabilitas keamanan dan hidup  dalam keseimbangan adalah  beberapa  contoh dari manifestasi ajaran islam universal.

Pada zaman now,  trend berpikir Kontekstual mulai diabaikan  oleh banyak kalangan umat Islam.  Mereka  menganggap berpikir sesuai  dengan konteks zaman yg ada; merupakan salah satu kemunduran dalam aspek spiritual keagamaan.  

Benarkah anggapan seperti  itu? 

Tentu  tidak.  Statement tersebut  hanyalah asumsi yg tidak berdasar ; yang merupakan "natijah"  atau hasil dari keengganan  diri untuk berpikir maju dan bersahabat  dengan ilmu pengetahuan.

Di era globalisasi ini,  manusia harus bisa berpikir  maju serta meninggalkan  kecenderungan untuk larut dalam kubangan lembah kejahiliaan.  Artinya,  orang-orang  yang  hidup pada abad ke-21 tapi Nalar berpikir nya masih saja dibelenggu  oleh kejumudan masa lalu; akan mudah sekali  melakukan  tindakan - tindakan diluar akal sehat. Bahkan berpotensi  merusak standar moral di masyarakat,  yang jika dibiarkan  tanpa ada perlawanan,  orang- orang model ini  akan menjadi benalu/duri atau lebih tepatnya sampah masyarakat dan peradaban.

Meninggalkan Nalar Kontekstual hanya karena semangat berlebih-lebihan "overdose conduct"  dalam beragama merupakan ciri khas manusia yang berpikiran sempit.  Beberapa hari yang lalu dunia media sosial dihebohkan oleh vlog pribadi atau bahasa kekiniannya "video endorse" anjuran mengkonsumsi  air seni unta yang dicampur  susu murni.  Video  ini sempat viral.

Apalagi  dengan adanya suara takbir  seakan - akan anjuran  mengkonsumsi  air kencing onta adalah sesuatu yg sakral atau kebenaran mutlak. Dalam  video itu juga dikatakan bahwa Nabi saw pernah bersabda tentang manfaat  air kencing unta dan susunya. Ini  menambah semangat  orang - orang yang ingin tahu, mengapa ada narasi hadis semacam itu.

Apakah narasi hadis yg menjadi  kebolehan untuk mengkonsumsi air kencing onta untuk kesehatan selaras dengan ajaran Islam universal? 

Atau narasi ini tidak bisa dipahami secara tekstual tapi harus dengan metode penalaran kontekstual?

Cukup  viralnya video air kencing onta ini dinilai membuat resah sejumlah kalangan. Orang-orang  yang dikenal sangat  kritis  terhadap  text-text hadis mulai menanggapi dengan tulisan dan yang lebih radikal membully kelakuan sosok yang dikenal UBN. Tidak sampai disitu saja,  beberapa penulis tetap di situs (islami. co) menyerang perilaku  UBN yang dirasa  sangat tidak etis tersebut.  

Di Arab Saudi saja,  para pedagang air kencing onta sudah lama  dilarang berdagang dan beroperasi.

Apalagi  setelah belakangan diketahui bahwa air kencing unta menurut kajian medis dan uji coba klinis bisa menyebabkan orang terkena virus mematikan:Mers (middle east respiratory syndrome).

Lantas, Apakah anjuran mengkonsumsi air kencing unta bisa dihukumi mubah pada zaman now? 

Tidak. Pada prinsipnya segala sesuatu  yang baik dan suci adalah mubah. Air kencing  binatang termasuk bagian dari najis yang menjijikkan dan harus dihindari. Karena itu hukumnya haram. 

Memang  ada setidaknya 2 mazhab  fiqih yang mengatakan air kencing unta tidak najis: Mazhab  Maliki dan Madzhab Hanbali. Tapi 2 Madzhab lainnya: Madzhab Hanafi dan Syafii menggolongkannya dalam bentuk "khabaisst" atau sesuatu yg tidak baik dan buruk. Jika kita sedikit bernalar, kita harus bisa memahami bahwa ulama-ulama ini hidup dimasa lalu,  yang masih jauh dari perkembangan di bidang kedokteran modern. Orang yang akrab dengan istilah "Tajdid" pembaharuan dalam bidang fiqh,  pasti akan mengatakan, " Pembaharuan pendapat-pendapat ulama terdahulu terhadap suatu produk hukum yg belum baku adalah sebuah keniscayaan". 

Mengapa? Karena zaman menuntut kita berubah. Ini bukan soal kita mengindahkan "an old wisdom"  kebijaksanaan masa lalu. Tapi, lebih tepatnya kita harus bisa "move on"  dari penalaran hukum yang bersifat temporal dan mencoba untuk lebih jauh bergerak ke arah kajian hukum kontekstual.

Adapun ada narasi hadis yang mengatakan kebolehan mengkonsumsi kencing unta bisa dipahami sebagai "Nalar zaman old" artinya, mungkin pada zaman dahulu obat-obatan sangat terbatas atau belum sebanyak  sekarang. Oleh sebab itu, narasi hadis yg menjadi pembenar untuk mengkonsumsi kencing unta bisa diasumsikan bersifat temporal atau dimaksudkan untuk menghilangkan bahaya bagi seseorang bukan malah dijadikan nilai inti dari ajaran islam universal.

Diriwayatkan bahwa Nabi saw pernah berjalan melintasi area pemakaman.  Seketika Nabi pun berhenti,  mengambil dahan kurma yg basah  dan menancapkan-nya pada salah satu kuburan.  Sahabat pun bertanya tentang  sikap Nabi saw tersebut. 

Nabi saw menjawab " Orang ini disiksa karena 2 dosa yang sering dilakukannya semasa hidup.  Pertama, gemar menceritakan aib orang lain (gibah).  

Kedua,  tidak membersihkan sisa air kencing.  Menurut saya dosa kedua  sangat pararel dengan pemahaman textual terhadap narasi hadis anjuran mengkonsumsi  air kencing unta sebagai obat.  Al-Quran mengajarkan kita untuk senantiasa bernalar  dengan  benar. 

Macam-macam anjuran mendayagunakan  potensi akal tertera  dalam ayat suci  Al-Quran. 

Jika dalam beragama  kita enggan berpikir,  tidak melakukan kajian mendalam terhadap realitas  sosial. Boleh jadi hidup kita semakin jauh dari ajaran Islam yang damai ini. Boleh jadi apa yg kita anggap ajaran Islam,  itu bukanlah ajaran islam yang sebenarnya; melainkan hanya sebuah produk  budaya tertentu yang tidak ada kaitannya dengan ajaran Islam universal yg melintasi setiap peradaban di muka bumi ini.

Agama bisa dikatakan tata cara hidup yang ideal bagi orang beriman.  Kita yg hidup pada zaman now tentu memiliki tata cara hidup yang kontras dengan orang-orang yang hidup di zaman old. Zaman old belum ada teknologi yang  bisa memprediksi secara akurat kapan bencana alam, gempa itu terjadi. 

Mengapa? karena orang-orang zaman old masih belum sanggup menalar keterkaitan alam dengan tindakan manusia.  Mereka hanya percaya bahwa segala sesuatu terikat dengan takdir dan kuasa tuhan.  Kita manusia tidak perlu menyingkap takdir dan ketetapan Tuhan dengan nalar yang kita miliki.

Pada zaman sekarang kita berada pada masa kemajuan  ilmu pengetahuan.  Setiap fenomena alam yang terjadi sudah bisa diketahui melalui penelitian sains dan teknologi.  Di Jepang, setiap akan terjadi bencana alam, otoritas pemerintahan mereka sudah mempersiapkan dengan cermat keselamatan rakyat-rakyatnya.
Bahkan inovasi teknologi yg dikhususkan untuk penanggulangan bencana alam semakin baik dan matang di Negara itu.

Inilah bentuk dari cara manusia mendayagunakan akal mereka. Mereka tidak serta merta pasrah atas bencana alam yang menghantui hidupnya selama ini.  Tapi berkat kreatifitas dan ilmu pengetahuan segala yang bisa mengancam hidup mereka bisa dihindari.

Sebagai penutup,  mari kita mendayagunakan akal secara maksimal. Bagaimana caranya? Dengan tidak pernah berhenti belajar.  Merasa bodoh lebih baik daripada orang yang sombong dan merasa paling benar.  Dalam hal ilmu keagamaan,  kita bisa bertanya pada alim dan ulama yang memiliki otoritas dalam berijtihad. Kepada mereka kita bisa menanyakan permasalahan kontemporer  terkait interaksi manusia dan alam semesta .  Adapun dalam hal yang bersinggungan dengan dunia medis.  Kita harus kembalikan  pada ahlinya.  Seperti keabsahan mengkonsumsi kencing unta untuk kesehatan dan mengobati  penyakit.  Kita hanya perlu mendengar keterangan para ahli medis yg sudah teruji dan layak untuk diikuti.  Bukan malah terjebak dalam doktrin yang membuat kita enggan untuk berpikir sesuai dengan apa yang dianjurkan kitab suci Al-Quran.

Semoga bermanfaat

Robby Andoyo

Loading...
Nama

Akhlak Islam Artikel Hikmah Artikel Islami Menarik Cerita Renungan Inspiratif Contact ME Exchange Dofollow Links Falsafah Kehidupan Filosofi Kang Robby Ideologi Keberagaman Kajian Islam Modern Kang Robby Kata Mutiara Islam Kata-Kata Hikmah Kitab Klasik Pengembangan Diri Puisi Cinta Terbaru Puisi Inspiratif Puisi Islami Inspiratif Puisi Religi Ulama Klasik
false
ltr
item
Blog Kang Robby: Islam dan Nalar Kontekstual
Islam dan Nalar Kontekstual
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr2wCdfAfoXzoP0ka0CD2we8mEaBX5Fs_fxN8qBFfUp4xru-iXy2TwRifdo3-rCI3Qy4M3t0xQS7LyvsmPgc9JEzFbs5QSdF3Sqg6pmUGuTzb4cMFp_8wjU4EH_tlNoLsI5whVVRbkYAA/s320/Nalar+Kontektual.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr2wCdfAfoXzoP0ka0CD2we8mEaBX5Fs_fxN8qBFfUp4xru-iXy2TwRifdo3-rCI3Qy4M3t0xQS7LyvsmPgc9JEzFbs5QSdF3Sqg6pmUGuTzb4cMFp_8wjU4EH_tlNoLsI5whVVRbkYAA/s72-c/Nalar+Kontektual.jpg
Blog Kang Robby
http://robbie-alca.blogspot.com/2018/01/islam-dan-nalar-kontektual.html
http://robbie-alca.blogspot.com/
http://robbie-alca.blogspot.com/
http://robbie-alca.blogspot.com/2018/01/islam-dan-nalar-kontektual.html
true
3328551387479627982
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy