Blog Kang Robby Oleh : Robbie Alca Kutulis Puisi ini tatkala kegelisahan menyelimuti hati Kumenyadari betapa rasa ini menyiksa ruang di hati...
Blog Kang Robby Oleh : Robbie Alca
Kutulis Puisi ini tatkala kegelisahan menyelimuti hati
Kumenyadari betapa rasa ini menyiksa ruang di hati
sungguh,engkau mengetahui segala yang tersirat di lubuk hati ini
Gelora cinta selalu ada tanpa untaian kata
ia hadir dan terasa dari relung hati yang tak pernah berbicara
bagaikan puisi-puisi cinta seorang pujangga
menggetarkan hati bidadari-bidadari surga
Hidup di Dunia hanyalah sementara
segala yang ada akan binasa pada akhir cerita
setiap jiwa menjadi penanggung jawab atas amal perbuatannya
itulah janji sang pencipta yang kadang kala manusia selalu lupa
Mata tidak akan pernah menolak untuk beribadah kepada tuhannya
lisan tak mungkin bosan memuji kebesaran sang pujaan
bila hati telah terkunci maka mata ini akan menangis sedih
kesedihan yang mendalam tak mungkin hilang dan berganti
melainkan jika gelora cinta merasuk kembali kedalam hati
menebarkan bunga-bunga kasih bersemi di ruang rindu ini
Cintaku padamu melebihi luasnya langit dan bumi
rinduku padamu tak terhalang oleh lautan asmara insani
kepercayaanku padamu tak terselubung oleh kabut kemunafikan shaytoni
hingga ku kupasrahkan jiwaku padamu tuhan yang mengetahui rahasia mata hati
Alam semesta dan keindahan cakrawala bermuala dari cinta
kerinduan dan rasa sayang bersatu dalam luapan kasih yang menggema
atas nama cinta ia ciptakan hati yang tak pernah berdusta
demi nama cinta ku relakan setiap detak jantungku menyebut asmanya
Tiada manusia yang luput dari segala dosa
tiada cinta tanpa iman yang melekat di dalam dada
tiada luka tanpa suatu hal yang menyiksa
tiada cahaya surga tanpa belas kasih sang pencipta
Jika gelora cinta tak mungkin sirna
tiada lagi manusia angkuh menjalani hidupnya
keridhaan akan taqdir menjadi prioritas utamanya
besujud dalam gelapnya malam sebagai muara terakhir hidupnya
Dimalam yang kelam tiada cahaya
kubersujud bersimpuh sepenuh cinta kepadanya
kutahu kemilau dunia akan sirna begitu saja
kubersaksi bahwa raga ini takkan abadi selamanya
Kutulis Puisi ini tatkala kegelisahan menyelimuti hati
Kumenyadari betapa rasa ini menyiksa ruang di hati
sungguh,engkau mengetahui segala yang tersirat di lubuk hati ini
Gelora cinta selalu ada tanpa untaian kata
ia hadir dan terasa dari relung hati yang tak pernah berbicara
bagaikan puisi-puisi cinta seorang pujangga
menggetarkan hati bidadari-bidadari surga
Hidup di Dunia hanyalah sementara
segala yang ada akan binasa pada akhir cerita
setiap jiwa menjadi penanggung jawab atas amal perbuatannya
itulah janji sang pencipta yang kadang kala manusia selalu lupa
Mata tidak akan pernah menolak untuk beribadah kepada tuhannya
lisan tak mungkin bosan memuji kebesaran sang pujaan
bila hati telah terkunci maka mata ini akan menangis sedih
kesedihan yang mendalam tak mungkin hilang dan berganti
melainkan jika gelora cinta merasuk kembali kedalam hati
menebarkan bunga-bunga kasih bersemi di ruang rindu ini
Cintaku padamu melebihi luasnya langit dan bumi
rinduku padamu tak terhalang oleh lautan asmara insani
kepercayaanku padamu tak terselubung oleh kabut kemunafikan shaytoni
hingga ku kupasrahkan jiwaku padamu tuhan yang mengetahui rahasia mata hati
Alam semesta dan keindahan cakrawala bermuala dari cinta
kerinduan dan rasa sayang bersatu dalam luapan kasih yang menggema
atas nama cinta ia ciptakan hati yang tak pernah berdusta
demi nama cinta ku relakan setiap detak jantungku menyebut asmanya
Tiada manusia yang luput dari segala dosa
tiada cinta tanpa iman yang melekat di dalam dada
tiada luka tanpa suatu hal yang menyiksa
tiada cahaya surga tanpa belas kasih sang pencipta
Jika gelora cinta tak mungkin sirna
tiada lagi manusia angkuh menjalani hidupnya
keridhaan akan taqdir menjadi prioritas utamanya
besujud dalam gelapnya malam sebagai muara terakhir hidupnya
Dimalam yang kelam tiada cahaya
kubersujud bersimpuh sepenuh cinta kepadanya
kutahu kemilau dunia akan sirna begitu saja
kubersaksi bahwa raga ini takkan abadi selamanya