Dimana Ukhuwah dalam Politik?

Blog Kang Robby - Tulisan ini bermula dari ketika saya berfikir sejenak tentang wujudkah ukhuwah dalam politik? Banyak orang menganggap bahw...

Blog Kang Robby - Tulisan ini bermula dari ketika saya berfikir sejenak tentang wujudkah ukhuwah dalam politik? Banyak orang menganggap bahwa politik adalah sarana untuk membina ukhuwah. Tak heran jika saat sekarang ini banyak kita temui partai-partai yang menjadikan ukhuwah sebagai satu bagian penting dari mereka. Benarkah demikian adanya?

Coba kita berfikir sejenak, ketika seorang sudah berkecimpung dalam dunia politik, terkadang mereka melupakan problematika umat dan sibuk membina kader-kader yang mereka kira mampu mewujudkan perbaikan terhadap kemajuan Negara. Sangat ironis sekali jika mereka berfikir demikian karna kemajuan suatu bangsa tidak terletak pada kader-kader yang dianggap berkualitas melainkan kemajuan suatu Negara akan tampak bila Akhlak mulia setiap warga Negara dan para pemimpinnya mendarah daging dan terwujud dalam pergaulan universal disetiap lapisan masyarakat. Tidak kenal adakah orang ini orang partai atau bukan, tidak kenal orang ini muslim atau nonmuslim, tidak kenal orang ini mazhab hanafi atau mazhab apa saja karna sesengguhnya akhlak mulia tetaplah akhlak fitrah setiap insan.

Tulisan ini hanya sekedar opini saya pribadi yang jauh dari lubuk hati saya tidak menginginkan perpecahan, permusuhan melainkan saya hanya mencoba mewujudkan kegemilangan universal yang bermula dari kesatuan visi dan misi yang didasari sentuhan nilai-nilai islam yang benar. Islam adalah agama yang tidak membedakan rupa, ras, suku, etnik, dan bangsa. Islam agama universal yang pada zaman Rasullulah SAW semasa beliau hidup di madinah, berintraksi dengan komunitas yahudi, nasrani, dengan penuh kerendahan hati yang didasari dengan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sungguh begitu mulianya Nabi Muhammad SAW, beliau tidak pernah sedikit pun mengucilkan bangsa yahudi walaupun pada saat itu Negara madinah sudah bisa dikatakan Negara Islam.

Tiada dapat kita pungkiri lagi bahwa kehancuran peradaban Islam terletak pada politik yang tidak dilandasi pemahaman Islam yang benar. Sebagai contoh, kebobrokan yang terjadi didalam dinasti umayyah khususnya ketika kekhalifaan berada di tangan Yazid bin muawiyah menjadi indikasi yang jelas akan rusaknya politik pada masa itu. Bayangkan saja, dengan menghambur-hamburkan uang dan berpesta pora mereka sanggup membebankan pajak yang besar terhadap rakyat.

Akhir dari artikel ini saya menyimpulkan bahwa ukhwah dalam politik terletak pada keikhlasan para politikus untuk ambil berat terhadap urusan umat, menjadikan ukhwah tidak hanya sebatas kata melainkan praktek yang tepat, mengedepankan penyelesaian poblematika umat di banding rasa kepartaian yg membuta.

Jika diantara para sobat-sobat berkenan memberikan masukan untuk artikel ini dengan segala hormat saya persilahkan, dan jika ingin memberikan kritik juga saya persilahkan klo bahasa jawanya monggo. Salam Peace dari penulis semoga rahmat Allah menyertai langkah hidup kita.