Blog Kang Robby - Banyak Jalan Menuju Hakikat. Kalimat inilah yang mendasari saya untuk melakukan upaya brainstorming Melalui penyebab terja...
Blog Kang Robby - Banyak Jalan Menuju Hakikat. Kalimat inilah yang mendasari saya untuk melakukan upaya brainstorming Melalui penyebab terjadinya perbedaan pendapat di kalangan Ulama Fiqih Muslim. Sebagaimna yang telah kita ketahui Agama islam memiliki aturan yang wajib di taati oleh setiap pemeluknya, Contohnya: Shalat, Zakat, Puasa, Mengunjungi baitul haram ( Haji ) bagi yang mampu.
Diantara kewajiban-kewajiban tersebut terdapat Hukum-hukum lain yang hanya bisa di selesaikan melalui jalan ijtihad. Terkadang kita berfikir mengapa Agama Islam Memiliki bermacam Mazhab? Menurut hemat saya, Saya lebih Cenderung memakai kaedah Asal mula dari agama itu adalah Kesatuan kepercayaan terhadap sang hakim adil yaitu Allah SWT.
Begitu pula Asal Mula dari Fiqih itu tidak ada perbedaan akan tetapi perbedaan adalah bagi siapa yang mengingkari Asas Islam ( Al-Quran-Sunnah) karna itulah perbedaan pendapat adalah hikmah yang bisa kita petik dengan jalan memilih pendapat yang sesuai dengan kata hati kita.
Diantara penyebab perbedaan yang terjadi di kalangan ulama Fiqh adalah, Bahasa Arab, Periwayatan Hadist, Kaidah-kaidah Usul Fiqh, Adat Istiadat dan Lingkungan. Sangat jelas sekali bahwa Bahasa Arab baru memiliki peraturan ketika Al-Quran diturunkan dengan di prakarsai oleh abu aswad adduali. Seperti halnya bahasa-bahasa lain yang ada di bumi ini, bahasa arab yang notabene menjadi bahasa Al-Quran memiliki Kalimat-Kalimat yang kadang kala menjadi bahan perbedaan diatara ulama-ulama Muslim. Terkadang perbedaan itu hanya sebatas hukum biasa saja tanpa ada sangkut paut terhadap akidah, akan tetapi di sisi lain terdapat perbedaan yang berdampak negatif dengan dalih saling mengkafirkan.
Nah, Saling kafir-mengkafirkan inilah yang saya maksud belum matangnya orang tersebut dalam mengyikapi perbedaan. Ketidak matangnya seseorang dalam menyikapi perbedaan bisa terjadi akibat dari Kefanatikan terhadap Mazhab. Sehingga ia menganggap pemahaman yang ia miliki mutlak benar adanya padahal. Kita di tuntut untuk menerima kebaikan dari siapa saja tanpa melihat siapa yang berbicara.
Mari bersama kita lihat bagaimana sebagian rakyat di negara kita, khususnya indonesia menyikapi perbedaan. Di mulai dari banyaknya partai partai politik yang memiliki visi dan misi berbeda, persaaingan diantara parpol-Parpol ini tak lepas dari berbagai konflik dan pertentangan yang dalam. Bahkan sebagian berakhir dengan fitnah memfitnah yang tidak kunjung reda. Padahal seorang muslim memiliki satu tujuan yaitu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Selagi kita memiliki tujuan yang sama, hilangkan permusuhan karna permusuhan akan menjadikan kita mudah terkalahkan oleh musuh-musuh yang selalu siap menyerang kita lewat berbagai cara. Kadang kala cara tersebut tak dapat di lihat secara zahiriyah saja melainkan dengan menganalisa dengan teliti. Ingatlah sobat bahwa Kebenaran Tanpa Terorganisir Akan Hancur Dengan Kebatilan Tang Terorganisir Dengan Baik. Mari bersama bersatu padu menjadikan perbedaan adalah hikmah yang patut kita syukuri. Kesejahteraan manusia takkan terwujud bila tiada perbedaan.
Terakhirkalinya saya ucapkan terima kasih telah membaca artikel ini semoga rahmat dan kasih sayang Allah mengiringi setiap langkah kita didunia ini. Karna tampa rahmat dan kasih sayangnya amal baik setiap manusia tiada artinya.
Diantara kewajiban-kewajiban tersebut terdapat Hukum-hukum lain yang hanya bisa di selesaikan melalui jalan ijtihad. Terkadang kita berfikir mengapa Agama Islam Memiliki bermacam Mazhab? Menurut hemat saya, Saya lebih Cenderung memakai kaedah Asal mula dari agama itu adalah Kesatuan kepercayaan terhadap sang hakim adil yaitu Allah SWT.
Begitu pula Asal Mula dari Fiqih itu tidak ada perbedaan akan tetapi perbedaan adalah bagi siapa yang mengingkari Asas Islam ( Al-Quran-Sunnah) karna itulah perbedaan pendapat adalah hikmah yang bisa kita petik dengan jalan memilih pendapat yang sesuai dengan kata hati kita.
Diantara penyebab perbedaan yang terjadi di kalangan ulama Fiqh adalah, Bahasa Arab, Periwayatan Hadist, Kaidah-kaidah Usul Fiqh, Adat Istiadat dan Lingkungan. Sangat jelas sekali bahwa Bahasa Arab baru memiliki peraturan ketika Al-Quran diturunkan dengan di prakarsai oleh abu aswad adduali. Seperti halnya bahasa-bahasa lain yang ada di bumi ini, bahasa arab yang notabene menjadi bahasa Al-Quran memiliki Kalimat-Kalimat yang kadang kala menjadi bahan perbedaan diatara ulama-ulama Muslim. Terkadang perbedaan itu hanya sebatas hukum biasa saja tanpa ada sangkut paut terhadap akidah, akan tetapi di sisi lain terdapat perbedaan yang berdampak negatif dengan dalih saling mengkafirkan.
Nah, Saling kafir-mengkafirkan inilah yang saya maksud belum matangnya orang tersebut dalam mengyikapi perbedaan. Ketidak matangnya seseorang dalam menyikapi perbedaan bisa terjadi akibat dari Kefanatikan terhadap Mazhab. Sehingga ia menganggap pemahaman yang ia miliki mutlak benar adanya padahal. Kita di tuntut untuk menerima kebaikan dari siapa saja tanpa melihat siapa yang berbicara.
Mari bersama kita lihat bagaimana sebagian rakyat di negara kita, khususnya indonesia menyikapi perbedaan. Di mulai dari banyaknya partai partai politik yang memiliki visi dan misi berbeda, persaaingan diantara parpol-Parpol ini tak lepas dari berbagai konflik dan pertentangan yang dalam. Bahkan sebagian berakhir dengan fitnah memfitnah yang tidak kunjung reda. Padahal seorang muslim memiliki satu tujuan yaitu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Selagi kita memiliki tujuan yang sama, hilangkan permusuhan karna permusuhan akan menjadikan kita mudah terkalahkan oleh musuh-musuh yang selalu siap menyerang kita lewat berbagai cara. Kadang kala cara tersebut tak dapat di lihat secara zahiriyah saja melainkan dengan menganalisa dengan teliti. Ingatlah sobat bahwa Kebenaran Tanpa Terorganisir Akan Hancur Dengan Kebatilan Tang Terorganisir Dengan Baik. Mari bersama bersatu padu menjadikan perbedaan adalah hikmah yang patut kita syukuri. Kesejahteraan manusia takkan terwujud bila tiada perbedaan.
Terakhirkalinya saya ucapkan terima kasih telah membaca artikel ini semoga rahmat dan kasih sayang Allah mengiringi setiap langkah kita didunia ini. Karna tampa rahmat dan kasih sayangnya amal baik setiap manusia tiada artinya.