Sahabat @Cerita renungan inspiratif yang baik hati dan dicintai Allah SWT, hari ini kita akan belajar tentang ketulusan, komitmen, Keistiq...
dan dicintai Allah SWT, hari ini kita akan belajar
tentang ketulusan, komitmen, Keistiqomahan
dan tidak putus asa dari rahmat Allah SWT
ada sebuah kisah tentang sebuah keluarga
yang sudah 4 tahun belum dikaruniai
anak, dan sudah menjadi tabiat orang
khususnya diindonesia berbisik-bisik
kanan dan kiri: sudah 4 tahun menikah
ko' belum punya anak juga ya,
kira-kira siapa yach yang mandul
si Istri atau si Suami bingung saya".
karena sepasang suami ini termasuk
orang yang taat beribadah kepada ALlah SWT
mereka berdua tidak memikirkan tanggapan orang kepdanya
mereka hanya bisa berdoa dan berusaha
salah satu usaha mereka, mereka pergi kedokter
sepesialis untuk melakukan pemeriksaan
agar mengetahui apa sebenarnya masalahnya
setelah melakukan pemeriksaan
sang dokter mengabarkan kepada sang suami
bawa dia tidak mimiliki masalah apa-apa
sedangkan Sang Istri yang mempunyai masalah
yang membuatnya tidak bisa mengandung
Sang suami tetap bersyukur kepada ALlah
karena dia tidak mempunyai masalah
tapi dia juga sangat sedih karena istrinya
telah yang mempunyai masalah
tapi sang suami tidak cepat putus asa
dia sangat yakin pertolongan allah selalu ada
bagi hambanya yang yakin dan memohon kepadanya
ketika sanga suami memasuki ruang dokter
Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya
untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti dokter jelaskan
kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya,
sementara dia tidak ada masalah apa-apa.
Sang dokter hanya terheran-heran melihat tingkah pasiennya ini
tapi Sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri
bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami
dan bukan ada pada sang istri.
Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya,
dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman.
Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter.
Maka sang dokter membuka amplop hasil lab,
lalu membaca berkata: “ kamu yang ada masalah,
sementara istrimu tidak ada masalah,
dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.
Sang suami yang sudah tahu kejadian sesungguhnya
tetap tenang dan berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,
dalam hatinya ia berkata, tidak ada yang mustahil
jika Allah Berkehendak..
Sudah sembilan tahun berlalu sejak pemeriksaan itu
kini sang istri sudah tidak tahan untuk bersabar
dan ingin meminta cerai kepada suaminya
yang tidak bisa memberikan keturunan itu
tapi sang suami yang terkenal seorang yang sabar
tetap tenang dan berkata lembut kepada istrinya
dengan mengatakan perceraian adalah perkara halal
yang dibenci Allah SWT.
Sang istri berkata: “baiklah, saya akan tahan kesabaranku
satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”.
Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar,
semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit,
dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal.
Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri,
dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya:
“Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku,
dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini
kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak,
saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”.
Sang istri pun menangis tersedu-sedu.
Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya
berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri,
dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”.
“Haah, pergi?”. Kata sang istri. “Ya, saya akan pergi
karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal,
semoga dapat”. Kata sang suami.
Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur
ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah
bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.
Saat itu sang istri teringat suaminya yang
ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu,
istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku
terkapar dalam ruang bedah operasi”.
Operasi berhasil dengan sangat baik.
Setelah satu pekan, suaminya datang,
dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda
orang yang kelelahan.
Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak lain
adalah sang suami itu sendiri. Ya, suaminya
telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya,
tanpa sepengetahuan sang istri,
tetangga dan siapa pun selain dokter
yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.
" Tidak Ada Yang Mustahil Jika Allah Berkehendak "
Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu,
sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah
suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.
Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh,
dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja,
buku harian yang selama ini ia sembunyikan.
Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut,
membuka-bukanya dan membacanya.
Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia
tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung.
Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya,
ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya.
Sahabat..
Cerita renungan inspiratif tentang sepasang suami istri ini
mengajarkan kita tentang ketulusan, komitmen, dan keyakinan
yang utuh kepada ALlah SWT dalam setiap hal yang kita jalani
Jika Allah berkehendak tidak ada yang mustahil
semua akan terjadi walaupun itu diluar logika
Cerita ini juga mengajarkan kita bahwa seorang suami
adalah pemimpin bagi keluarganya, yang diharuskan
mempunyai prinsip menjalankan tugasnya dengan cinta
dan komitmen untuk selalu bersama sang istri dalam suka dan duka
seorang suami yang baik tidak akan pernah mengeluh karena masalah keluarga
DIa akan tetap tenang dan mencari solusi terbaik buat dirinya dan keluarganya
Semoga Aku, kamu dan kita semua bisa semakin memahami
arti sebuah ketulusan , komitmen dan tidak putus asa
dalam hidup yang kita jalani ini...
Kang Robby