Sahabat @blog kang robby yang baik hati ketika kita berfikir tentang kejahatan akan terlintas dibenak kita sesuatu yang akan membuat h...
ketika kita berfikir tentang kejahatan
akan terlintas dibenak kita sesuatu
yang akan membuat hidup seseorang
tidak aman dan penuh ketakutan
nah, kali ini blog tercinta kita
akan berusaha untuk menginspirasi
sahabat2 dengan cerita renungan inspiratif
tentang bagaimana
kejahatan itu terjadi, apakah karena
tuhan yang mencinptakan?
atau kejahatan adalah sesuatu
yang terbentuk dari ketidak adaan
kasih sayang tuhan dalam jiwa dan hati
seseorang?
Mungkin sahabat semua tidak asing lagi
dengan seorang yang bernama Einstein
seorang yang sangat jenius yang pernah
hidup di dunia ini, bagaimana jika einstein
berbicara tentang filosofi kejahatan
yang beliau kaitkan dengan keberadaan tuhan?
Yuk, sama-sama kita simak cerita berikut ini
Ada Seorang Profesor sedang memberikan talk
di sebuah universitas terkenal, saat berbicara
sang profesor menantang mahasiswa yang hadir
dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.
Seorang mahasiswa yang tidak lain adalah Albert Einstein
dengan suara yang lantang menjawab, “Betul pak,
Dia yang menciptakan semuanya”.
Dengan agak ragu-ragu sang profesor bertanya
“Tuhan menciptakan semuanya?”
“Ya, Pak, semuanya” jawab Einstein.
sang profesor yang belum percaya
bahwa tuhan yang menciptakan segalanya
menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya,
bisa dipastikan Tuhan menciptakan Kejahatan.
Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita
bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita,
jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”
Einstein terdiam sambil berfikir
dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.
Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri
bahwa sekali lagi dia telah membuktikan
bahwa agama itu adalah sebuah mitos.
Sempat terdiam beberapa saat Einstein kembali
mengangkat tangan dan berkata,
“Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”.
“Tentu saja,” jawab si Profesor,
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya,
“Profesor, apakah dingin itu ada?”
“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.
Kamu tidak pernah sakit flu?”
Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.
Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas.
Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali.
Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut.
Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.”
Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”
Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”
Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak.
Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan
dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari,
gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton
untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna
dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna.
Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap.
Seberapa gelap suatu ruangan diukur
dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”
Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti
yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV.
Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. P
erkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,
“Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada.
Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap,
kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.
Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya
kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas
dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”
Sang Professor pun Akhirnya Terdiam seribu bahasa
Sahabatku
jika kita melihat perspektif islam
tentang tujuan diciptakannya manusia
kita akan menyadari bahwa kita diciptakan
hanya untuk beribadah kepadanya
dan dalam al-Quran Allah SWT
berfirman, yang maksudnya
" kita hidup didunia ini
juga untuk diuji, siapakah diantara kita
yang paling baik amalnya, bukan siapa diantara kita
yang paling banyak amalnya, karena banyak amal belum tentu baik
jika tanpa didasari dengan ketulusan dan keikhlasan beribadah
hanya kepada ALlah SWT semata."
jika kita melihat perspektif islam
tentang tujuan diciptakannya manusia
kita akan menyadari bahwa kita diciptakan
hanya untuk beribadah kepadanya
dan dalam al-Quran Allah SWT
berfirman, yang maksudnya
" kita hidup didunia ini
juga untuk diuji, siapakah diantara kita
yang paling baik amalnya, bukan siapa diantara kita
yang paling banyak amalnya, karena banyak amal belum tentu baik
jika tanpa didasari dengan ketulusan dan keikhlasan beribadah
hanya kepada ALlah SWT semata."
Islam juga tidak pernah memaksa seseorang untuk beribadah
Allah SWT memberi kebebasan kepada kita manusia
untuk memilih, menjadi muk'min atau kafir
ketika kita memilih untuk menjadi mu'min
tanamkanlah dalam diri kita masing-masing
untuk beribadah sepenuh hati dan jiwa kepada ALlah
dengan melakukan kualitas terbaik disetiap ibadah
yang kita lakukan didunia ini,
yakinlah bahwa Tuhan yg maha agung
tidak pernah mendzolimi hambanya
Tetapi jika kamu memilih untuk menjadi kafir
tidak ada yang bisa melarangmu, karena sesungguhnya
tidak ada paksaan dalam beragama dan ketaatan kepada
sang pencipta.
Sahabat
Ketika Rahmat Allah hilang
dari dalam diri seseorang
tidak ada lagi penerang
yang memberikan penenang
dalam menghadapi gelombang
kehidupan yang kadang surut dan pasang
Allahu Akbar!!!!!
Kang Robby
