Dalam bahasa inggeris " cara berdakwah " sering disebut " The Methode of Dakwah " cara berdakwah juga masuk dalam ...
Dalam bahasa inggeris " cara berdakwah " sering disebut
" The Methode of Dakwah " cara berdakwah juga masuk dalam
kurikulum fakultas agama. Khususnya mereka yang spesialisasinya
berada pada jurusan dakwah.
Pada tulisan kali ini, saya tidak ingin mengulas
tentang bagaimana pelajaran " The methode of dakwah "
ini dipelajari di universitas-universitas Islam,
tetapi saya akan menyentuh bagaimana seharusnya
kita berdakwah dalam Islam.
Allah SWT berfirman, " Berdakwahlah kepada Tuhanmu
dengan hikmah, kebijaksanaan dan nasehat yang baik.
Dan lawanlah mereka dengan cara yang baik".( Q.S An nahl 125 )
Ayat ini secara langsung memberikan pemahaman
yang sangat jelas tentang bagaimana seyogyanya
kita berintraksi kepada manusia. Berdakwah
adalah soal cara mengajak manusia kepada jalan
menuju Tuhan. Walaupun tujuan kita benar tetapi
cara yang kita tempuh dalam mencapai tujuan itu salah,
maka kita telah gagal.
Mari kita intropeksi diri, apakah selama ini
kita sudah berdakwah dengan metode yang telah
diajarkan Allah dan Rasulnya kepada kita?
Dalam cara berdakwah ini, nabi besar Muhammad SAW
pernah berkata, " Aku diutus sebagai pendakwah
bukan sebagai pelaknat". Al-Hadist
Sangat jelas sekali bukan, jika nabi saja tidak
pernah melaknat mereka yang belum mau diajak
kepada jalan Tuhan, apa lagi kita sebagai manusia
biasa yang tidak setara nabi dalam segala hal
sering sekali merasa menjadi Tuhan atas mereka
yang berbeda. Dalam agama maupun dalam pemikiran.
jika kita memperhatikan kondisi masyarakat kita
saat ini, kita masih mendapati bagaimana
suatu organisasi di jadikan alat untuk
mengkerdilkan kelompok minoritas, menebar kebencian,
menunjukkan kekuatan dan memonopoli kebenaran.
Padahal kebenaran dari manusia bersifat relatif
" tidak selalu benar " berbeda dengan kebenaran
dari tuhan " kebenaran absolut " yang tidak terbantahkan.
Konsep kebenaran inilah yang sering sekali disalah pahami,
saat mengatasnamakan agama dalam setiap aksi kekerasan.
Sahabat.
Mari sejenak kita berfikir, menundukkan hati kita,
mari bebaskan jiwa kita dari segala prasangka buruk yang ada.
Kita pasti tahu Allah begitu dekat dari urat nadi kita,
Allah juga tahu sejauh mana kita mengamalkan Al-Quran dan sunnah.
Sekeras apa pun usaha kita untuk memahami Kitab Allah
tetap saja Allah hanya memberi kita Ilmu yang sedikit.
“Dan tiadalah kalian diberikan ilmu kecuali hanya sedikit.” (QS. Al-Israa': 85).
Jangan sampai karena merasa telah banyak membaca, mengkaji dan meneliti
kita sombong dan angkuh, melihat manusia laksana lautan dosa
yang tidak pernah surut. Seakan-akan hanya kita yang paling benar
dan paling beriman dan baik amalnya.
Setan memang musuh yang nyata bagi umat manusia. Tapi, manusia
adalah makhluk yang paling bertanggung jawab jika dia terperdaya
oleh bujuk dan rayuan syaitan di dunia.
Wallahu a'lam
Kang Robby