Berbicara tentang sosok Ibn Khaldun pada zaman sekarang ini, kita pasti akan takjub dan bangga bahwa Ibn khaldun pernah terlahir sebagai...
Berbicara tentang sosok Ibn Khaldun pada zaman sekarang ini, kita pasti akan takjub dan bangga bahwa Ibn khaldun pernah terlahir sebagai seorang Muslim.
Karya-karyanya yang cermelang dan menakjubkan, banyak menjadi inspirasi para sarjana-sarjana muslim dan non muslim untuk dikembangkan dan dikaji lebih mendalam.
Adapun nama lengkap tokoh yang satu ini adalah Abd Al-Rahman Ibn Muhammad Ibn Khaldun. Namun beliau lebih dikenali dengan Ibn Khaldun. Ibn Khaldun adalah sarjana muslim yang sangat berpengaruh. Meneliti dan mengkaji ilmu sosial, ekonomi dan sejarah dengan pendekatan sains yang relevan pada zamannya. Beliau hidup antara tahun 1332 - 1395.
Adapun nama lengkap tokoh yang satu ini adalah Abd Al-Rahman Ibn Muhammad Ibn Khaldun. Namun beliau lebih dikenali dengan Ibn Khaldun. Ibn Khaldun adalah sarjana muslim yang sangat berpengaruh. Meneliti dan mengkaji ilmu sosial, ekonomi dan sejarah dengan pendekatan sains yang relevan pada zamannya. Beliau hidup antara tahun 1332 - 1395.
Pada masa hidupnya beliau termasuk salah seorang pakar sejarah Arab teragung,
dan sampai sekarang dijuluki sebagai bapak sejarah kebudayaan modern.
Maha karyanya yang populer adalah kitab Muqaddimah. Penulisan kitab klasik ini
terjadi pada tahun 1377 M. Ahli sejarah mengatakan bahwa " Muqaddimah " ditulis
sebagai kata pengantar buku tentang sejarah dunia Kitab al-Ibar
dan sampai sekarang dijuluki sebagai bapak sejarah kebudayaan modern.
Maha karyanya yang populer adalah kitab Muqaddimah. Penulisan kitab klasik ini
terjadi pada tahun 1377 M. Ahli sejarah mengatakan bahwa " Muqaddimah " ditulis
sebagai kata pengantar buku tentang sejarah dunia Kitab al-Ibar
(judul lengkap: Kitabu l-ibar wa Diwanu l-Mubtada' wa l-Habar fi tarikhi l-arab wa l-Barbar wa man Asarahum min Dawi Ash-Sha'n l-Akbar,
"Buku Pengajaran, Catatan Permulaan dan Kejadian dalam sejarah Arab dan Barbar dan Bangsa kuat yang Hidup satu zaman dengan Mereka").
Seharusnya kajian Ibn khaldun dan observasinya tentang peradaban
layak untuk dijadikan inspirasi bagi para cendikiawan modern. Terlebih bagi mereka yang sedang " berjibaku" berjuang memahami kitab turast dan karya-karya klasik sarjana muslim pada masa lalu.
Seharusnya kajian Ibn khaldun dan observasinya tentang peradaban
layak untuk dijadikan inspirasi bagi para cendikiawan modern. Terlebih bagi mereka yang sedang " berjibaku" berjuang memahami kitab turast dan karya-karya klasik sarjana muslim pada masa lalu.
Hal ini dimaksudkan agar terjadi " piknik intelektual " sehingga ulama tidak hanya membaca kajian fikih tetapi mengkaji juga frame berfikir yang baru tentang bagaimana konsep " peradaban " Ibn Khaldun bisa membantu untuk mewujudkan masyarakat yang beradab dan maju.
Perlu digaris bawahi tidak ada ortodoksi pemikiran islam dalam kitab Muqaddimah Ibn Khaldun. Yang ada adalah fakta sains
dan sejumlah pengamatan ibn khaldun tentang perkembangan dan kemajuan sebuah peradaban.
Diantara pengamatan Ibn khaldun yang cemerlang dalam Muqaddimahnya
adalah ketika Ibn Khaldun membahas tentang korelasi antara " para cendikiawan"
dan " politik " pada pasal ke - 34 Ibn khaldun menuliskan pengamatanya bahwa para cendikiawan atau kaum intelektual adalah mereka yang sangat jauh dari dunia politik dan segala akar-akarnya. Dari analisa Ibn khaldun kita bisa menyimpulkan
dan sejumlah pengamatan ibn khaldun tentang perkembangan dan kemajuan sebuah peradaban.
Diantara pengamatan Ibn khaldun yang cemerlang dalam Muqaddimahnya
adalah ketika Ibn Khaldun membahas tentang korelasi antara " para cendikiawan"
dan " politik " pada pasal ke - 34 Ibn khaldun menuliskan pengamatanya bahwa para cendikiawan atau kaum intelektual adalah mereka yang sangat jauh dari dunia politik dan segala akar-akarnya. Dari analisa Ibn khaldun kita bisa menyimpulkan
"ahlul ilmi" menjalani hidupnya dengan samudera ilmu dan ide-ide yang cemerlang sehingga mereka tidak ada hasrat untuk larut dalam dunia politik yang sarat dengan kepentingan sebuah golongan.
Dengan pengamatannya yang seperti ini, setidaknya kita mengerti bahwa Ibn khaldun sendiri adalah termasuk bagian dari Ulama yang sibuk untuk merangkai Ide-ide, melakukan sejumlah observasi secara teliti
tidak terpasung dan tersandra oleh kepentingan-kepentingan politik
yang menghancurkan profesionalitas.
Bagi Ibn Khaldun politisi adalah orang yang mengkaji sesuatu yang berkembang
didunia realitas dengan semangat untuk menemukan segala penyebabnya.
Hal ini sangat kontras sekali dengan sebuah teori penalaran hukum
berbasis wahyu " Al-Qiyas " yang pada penyelesaiannya harus mengikuti standar teori yang baku. Itulah mengapa di dunia politik, politisi harus senantiasa berfikir secara terbuka, fleksibel, liberatif,
dan demokratif terhadap pergerakan kekuatan politik yang selalu berbubah-ubah.
Dalam fasal ke-17 Ibn Khaldun meneliti tentang gejala yang tampak dalam kemajuan dan kemunduran sebuah peradaban. Disini beliau mengkaji konsep " Umaran " yang bermakna " peradaban " adapun pandangan
Ibn Khaldun berkaitan dengan konsep " Umran " ini adalah setiap profesi,
pekerjaan dan industri akan semakin berkembang seiring berkembangnya
suatu masyarakat. Atau dalam bahasa lain bisa disimpulkan. Urbanisme
akan menentukan kemajuan setiap masyarakat, baik dalam sektor pertanian,
pendidikan dan perindustrian.
Sahabat
Ibn Khaldun dalam karyanya Muqaddimah ini telah mengajarkan kepada kita sesuatu yang amat penting. yaitu konsep " Umran " atau " peradaban " yang dibangun oleh Ibn khaldun. Konsep ini adalah sebuah kunci untuk mengetahui mengapa sebuah peradabaan silih berganti dan tidak pernah kekal.
Dengan pengamatannya yang seperti ini, setidaknya kita mengerti bahwa Ibn khaldun sendiri adalah termasuk bagian dari Ulama yang sibuk untuk merangkai Ide-ide, melakukan sejumlah observasi secara teliti
tidak terpasung dan tersandra oleh kepentingan-kepentingan politik
yang menghancurkan profesionalitas.
Bagi Ibn Khaldun politisi adalah orang yang mengkaji sesuatu yang berkembang
didunia realitas dengan semangat untuk menemukan segala penyebabnya.
Hal ini sangat kontras sekali dengan sebuah teori penalaran hukum
berbasis wahyu " Al-Qiyas " yang pada penyelesaiannya harus mengikuti standar teori yang baku. Itulah mengapa di dunia politik, politisi harus senantiasa berfikir secara terbuka, fleksibel, liberatif,
dan demokratif terhadap pergerakan kekuatan politik yang selalu berbubah-ubah.
Dalam fasal ke-17 Ibn Khaldun meneliti tentang gejala yang tampak dalam kemajuan dan kemunduran sebuah peradaban. Disini beliau mengkaji konsep " Umaran " yang bermakna " peradaban " adapun pandangan
Ibn Khaldun berkaitan dengan konsep " Umran " ini adalah setiap profesi,
pekerjaan dan industri akan semakin berkembang seiring berkembangnya
suatu masyarakat. Atau dalam bahasa lain bisa disimpulkan. Urbanisme
akan menentukan kemajuan setiap masyarakat, baik dalam sektor pertanian,
pendidikan dan perindustrian.
Sahabat
Ibn Khaldun dalam karyanya Muqaddimah ini telah mengajarkan kepada kita sesuatu yang amat penting. yaitu konsep " Umran " atau " peradaban " yang dibangun oleh Ibn khaldun. Konsep ini adalah sebuah kunci untuk mengetahui mengapa sebuah peradabaan silih berganti dan tidak pernah kekal.
Bahkan peradaban Islam sendiri yang beberapa Abad berkuasa, harus rela tersungkur oleh peradaban yang lebih maju dan konstektual.
Salah satu kata hikmah yang populer dari Ibn Khaldun adalah ketika beliau berkata, " Bangsa yang kalah cenderung mengikuti bangsa yang menang dalam segi berpakaian, adat-istiadat dan sebagainya.
Apa yang katakan ibn khaldun ini benar adanya, dan dapat dibuktikan hingga saat ini, dimana kita menjumpai setiap trend-trend dari barat dan negara-negara maju secara ilmu pengetahuan dan teknologi, diikuti oleh sebagain besar pemuda masakini.
Oleh karena itu, sebagai ornag beriman, sebaiknya kita memiliki filter dalam diri kita
agar bisa menyaring produk sebuah peradabaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam yang kita anut.
Salah satu kata hikmah yang populer dari Ibn Khaldun adalah ketika beliau berkata, " Bangsa yang kalah cenderung mengikuti bangsa yang menang dalam segi berpakaian, adat-istiadat dan sebagainya.
Apa yang katakan ibn khaldun ini benar adanya, dan dapat dibuktikan hingga saat ini, dimana kita menjumpai setiap trend-trend dari barat dan negara-negara maju secara ilmu pengetahuan dan teknologi, diikuti oleh sebagain besar pemuda masakini.
Oleh karena itu, sebagai ornag beriman, sebaiknya kita memiliki filter dalam diri kita
agar bisa menyaring produk sebuah peradabaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam yang kita anut.
Sehingga kita bisa menjadi umat yang kokoh
dan kembali membangun peradaban yang baik untuk generasi terbaik umat Islam dimasa depan.
Wallahu A'lam.
Robby Andoyo