Tulisan kali ini adalah sebuah wujud dari luapan emosi saya kepada sebagian kelompok Agama yang tidak mengikuti akhlak Nabi. Betapa ti...
Tulisan kali ini adalah sebuah wujud dari luapan emosi
saya kepada sebagian kelompok Agama yang tidak mengikuti
akhlak Nabi. Betapa tidak seorang yang tidak pernah sekalipun mencaci
apalagi mengkafirkan orang lain dihalang-halangi saat memasuki tempat ibadah
dengan teriakan-teriakan yang tidak beradab dan mencerminkan akhlak yg mulia.
Ada sebagian orang dimasyarakat yang hidup dengan simbol Agama,
tapi pancaran keshalihannya hanya sebatas pakaian semata,'
jauh dari substansi adab beragama yang baik. Manusia seperti ini
merasa memiliki tiket kesurga dan menganggap orang yang tidak
disukai adalah para penghuni neraka. Mereka rajin mengerjakan
amaliyah agama, tapi kata-kata yang keluar dari mulut mereka
lebih kotor dari air dicomberan. Emosi orang-orang seperti ini
tidak stabil, jika dipancing saja dengan isu-isu yang sensitif
mereka langsung berapi layaknya pentol korek yang dibakar.
Ayolah, Tidak ada nabi yang mengajarkan berkata kotor,
memaki-maki, mengkafir-kafirkan orang berbeda dari kita.
kita sama-sama warga dunia, sama-sama manusia dan sama-sama
satu bahasa dan bangsa Indonesia. Tidak ada yang bisa mengelak
dari persaudaraan Universal ini. Jika ada yang mengingkarinya
itu hanya karena keegoisan dirinya saja. Merasa bahwa pintu surga
sudah didepan matanya, tidak perlu berpikir untuk melenyapkan
orang yang dianggap musuh dengan kata-kata kasar dan sejuta cacian.
Ketika saya mengamati apa yang terjadi dinegara ini, saya melihat
kelompok yang berbasis masa yang cukup besar, penuh dengan aksesoris
agama tapi dengan mudahnya menuduh orang lain sesat, kafir dan penista agama.
padahal disisi lain perilaku mereka sangat konstekstual untuk dikatakan
prilaku sesat, menyimpang dan penista agama. Mengapa?
Karena akhlak nabi yang santun tidak diikuti, hobinya memaki-maki,
bahkan agama orang lain pun dihina dan direndahkan. Apakah ini semua
tidak menyimpang dari ajaran agama yang benar?
Merekalah sebenarnya yang membuat citra Agama mereka yang damai menjadi buruk.
Padahal Nabi diutus dibumi ini sebagai penyempurna akhlak
umat manusia. Bukan membenci orang yang berbeda dan menghina mereka.
Jika kelompok seperti ini tidak menjalankan ajaran substansial dari agamanya
lantas siapa yang mereka sembah sebenarnya. Apakah mereka ini adalah para
pemuja setan yang tidak sadar bahwa setanlah yang mereka sembah.
Bukan tuhan yang agung yang penuh dengan kasih dan sayang kepada semesta manusia.
Sahabat.
Jangan sampai tempat agama yang suci dijadikan sarana untuk memaki-maki.
Janganlah sampai lisan kalian basah dengan dzikir tapi disatu waktu
keluar dari lisan itu cacian, hinaan dan yang tidak berguna.
Janganlah sampai kalian berteriak-teriak " Woii !! penista agama ".
tapi diri kalian sendiri yang menista ajaran suci ini dengan prilaku
dan tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang teduh.
Jangan sampai kalian mengagungkan Tuhan, tapi juga menistakan makhluk ciptaannya.
Walaupun makhluk itu tidak sempurna, tetap saja Tuhanlah yang menciptakannya
dan tidak ada yang bisa mengingkari atas fakta itu semua.
Jika ajaran agama yang suci ini membuat kalian menjadi beringas dan tidak bernalar
saya khawatir bukan Tuhan yang kalian sembah. Tapi setanlah yang kalian puja
dan agung-agungkan. Sadarlah ...
Kang Robby.