Islam adalah agama yang tidak bisa dipisahkan dengan Ilmu pengetahuan. Disepanjang peradaban Islam sudah terjadi integrasi ilmu-ilmu a...
Islam adalah agama yang tidak bisa dipisahkan dengan Ilmu pengetahuan.
Disepanjang peradaban Islam sudah terjadi integrasi ilmu-ilmu agama
dan sains. Walaupun antara ilmu agama dan sains tidak bisa disamakan
karena ilmu agama bersandar pada text-text wahyu sedangkan sains modern
berbasis kepada penelitian dan ekperimen yang berkembang dari waktu ke waktu.
Adapun bukti dari adanya integriasi Ilmu agama dan sains seperti, adanya
penerimaan doktrin agama terhadap sains modern. Walaupun penerimaan Agama
kepada sains tidak memiliki sandaran yang baku jika dilihat dari text-text wahyu.
Para sarjana-sarjana muslim dimasa lalu, seperti Ibnu Sina, Ibu Rusyd dan Ibn Khaldun
adalah para pemikir muslim yang mempunyai peran penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan
dan sains modern.
Buku karya Ibn Sina Al-Qanun fi Tib bisa dikatakan adalah buku yang baik dan masih konstekstual
untuk ilmu kedokteran masa kini. Begitu pula Ibn Rusyd, yang di dunia barat dikenal dengan nama averroes
adalah seorang filusuf islam dan penerjemah karya Aristoteles terbaik pada golden ages. Pemikirannya tentang filsafat, ilmu hikmah dan kebijaksanaam melewati manusia pada zamannya. Zaman dimana kejumudan dan kemunduran bernalar mendaging dalam tubuh manusia pada jaman itu, disebabkan oleh
" Taklid buta " dan fanatisme antar sekte keislaman yang membabi buta.
Ibn khaldun yang lahir di Tunisia merupakan bapak dari Ilmu sosiologi modern.
Karyanya seperti " Al-Muqadimah " yang membedah naik dan turunnya suatu peradaban
dengan berbasis kajian ilmu sosial yang jauh dari doktrin agama masih diminati
para pemerhati peradaban. Bahkan Mark Zuckerberg pendiri facebook jatuh cinta terhadap buku ini dan sangat menikmati karya agung Ibn khaldun. Begitulah para ulama di masa lalu tidak hanya menguasai
ilmu-ilmu agama tapi juga menguasai sains.
Sebagai bagian dari umat muslim yang sudah menyaksikan bagaimana ilmu pengetahuan
bisa menjadi pembeda dalam kemajuan suatu bangsa. Hendaknya kita mulai menyadari
akan pentingnya sains modern demi membangkitikan peradaban Islam yang kian hari
makin tempuruk. Untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap sains bisa dimulai
denngan langkah kongkrit melalui penerapan kurikulum integral terhadap Ilmu agama dan sains dimadrasah-madrasah, dan adanya organisasi-organisasi keislaman modern yang mengkaji penomena-penomena alam semesta.
Mari kita kembali kepada Al-Quran. Jangan pernah ragu untuk menjadikan Al-Quran sumber inspirasi.
Al-Quran menyeru kita untuk membaca. Perintah membaca didalam al-Quran tidak hanya membaca
ayat-ayat Al-Quran, akan akan tetapi lebih kepada membaca dengan Ilmu pengetahuan.
karena sebenarnya Allah SWT menurunkan dua wahyu. Pertama, Al-Quran dan yang kedua Al-Quran
yang bergerak. Yaitu Alam semesta dan segala rahasianya. Pada zaman sekarang banyak kalangan
umat muslim yang menganggap Ilmu agama hanya tertuju pada ilmu-ilmu yang memakai bahasa arab.
Seperti ilmu al-quran dan bagaimana Ia diwahyukan. Sedangkan apa yang terkandung dalam Al-quran
seperti perintah membaca dan berfikir sering sekali diabaikan dan tidak pernah dikembangkan
oleh umat muslim. Bahkan bisa dikatakan sudah terjadi dikotomi antara Ilmu Agama dan sains.
Ilmu agama digolongkan dalam ilmu arab sedangkan sains ditempatkan ilmu barat yang jauh dari
nilai-nilai agama.
Mengapa bisa terjadi pemisahan antara dokrtin agama dan sains?
Apakah penyebab sebagian besar umat muslim menganggap Ilmu agama
lebih penting dari sains? Tidak bisakah seorang muslim menempatkan
ajaran agama sejajar dengan sains?
Adapun penyebab terjadinya sekat-sekat antara Ilmu agama dan sains adalah kesalahpahaman
dalam memahami sejarah Nabi Muhammad SAW. Mulai dari cara berdakwahnya dan risalah
yang disampaikannya. Nabi Muhammad Saw yang diutus sebagai penyempurna akhlak umat manusia
dan pembawa risalah Islam yang rahmat al-‘Alamin. Setiap ajarannya pada zaman ini sering sekali hanya dipahami secara teologis, tanpa melihatnya dari persfektif ilmiah. Padahal, disetiap ajaran Nabi Muhammad SAW tidak ada yang bertentangan dengan perintah mengembangkan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jika kita melihat bagaimana dunia barat mengalami kemajuan dalam bidang sains dan teknologi,
sudah waktunya kita untuk bangkit dari semua kemunduran ini. Kemajuan sains dan teknologi
yang begitu pesat di dunia barat memicu Revolusi Industari Abad ke-18 yang bermula di Inggris
yang pada akhirnya mendorong bangsa-bangsa Eropa menjajah dunia timur demi kepentingan kekuasaan dan eksploitasi ekonomi.
Jangan pernah menganggap Ilmu agama lebih superior dari sains. Karena jika doktrin agama bisa sejalan
dengan sains, tidak ada yang harus superior diantara yang lain. Lebih baik berjalan seiring dengan asas
perbedaan adalah fitrah yang tidak perlu diributkan sepanjang manusia masih ada didunia ini.
Kang Robby