Tuhan bagi sebagian manusia adalah dzat yang kasat mata, tak tersentuh oleh raga dan tak pernah bisa diprediksi oleh keterbatasan ...
Tuhan bagi sebagian manusia adalah dzat yang kasat mata,
tak tersentuh oleh raga dan tak pernah bisa diprediksi
oleh keterbatasan manusia. Tuhan adalah supernatural Being
yang kepadanya segala kekuatan terbesar dibumi ini bermuara.
Tuhan akan tetap ada walaupun ada sekelompok manusia
yang tidak percaya akan agama. Karena bagi mereka agama
adalah belenggu yang menumpulkan akal sehat umat manusia.
Karena agama pertumpahan darah terjadi, atasnama agama
klaim kebenaran pun menjadi hal yang lumrah dan demi nama
Agama setiap pemeluknya saling menyalahkan kitab suci agama
yang berbeda dari ajaran agama mereka hingga merasa memiliki
tiket untuk masuk syurga.
Semua agama yang ada didunia ini mengajarkan kebaikan.
Setiap pemeluk agama pasti akan resah jika agamanya
dijadikan dalang dari aksi kejahatan. Terkadang orang beragama
berpikir bahwa aksi terorisme yang marak terjadi belakangan ini
tidak mewakili agama manapun. Tetapi kita semua tidak boleh
untuk menutup mata, jika para bigot dan teroris banyak
mencatut nama agama ketika menjalankan aksi teror mereka.
Hal seperti inilah yang membuat para ateis semakin bersemangat
dan tetap teguh dalam keateisannya. Jadi langkah apa yang seharusnya
kita tempuh untuk membentengi generasi muda untuk tahan dari gencarnya
paham radikalisme atas nama agama ini? hanya satu jawaban yaitu Keterbukaan
menerima ideologi yang berbeda tanpa niat untuk menghancurkannya.
Sebagaimana kita hidup pada abad 21. Abad dimana teknologi berkembang pesat,
jarak yang jauh bisa ditempuh dengan cepat dan dunia maya
menjadi dunia nyata karena kehadiran sosial media.
Inilah arus yang tidak mungkin kita bendung dengan pemikiran konservatif-radikal
yang cenderung menutup diri dan melihat teknologi adalah sumber
degradasi moral umat manusia.
Mengapa saya mengkritisi paham konservatif-radikal? karena bagi saya
paham ini tidak selaras dengan suara Tuhan yang mendaging dalam nilai
luhur dari keadilan universal. kelompok konservatif-radikal melihat
segala hal dengan kacamata internal ideologinya tanpa adanya komunikasi
dengan ideologi lain, mereka cendrung menghakimi tanpa kompromi dan menvonis
sesat ideologi lain seperti paham progresif-sekuler, Progresif-liberal
dan progresif-nasionalis. Padahal setiap paham yang hadir dalam masyarakat
pasti memiliki tujuan untuk kebaikan, hanya terkadang cara dan laku mereka
dalam memperjuangkan ideologinya yang berbeda.
Tuhan bagi saya tidak mutlak berada dalam ideologi manapun. Tuhan ada
bersama keadilan universal. Selagi semua ideologi menerima suara keadilan
disitulah Tuhan hadir dan tidak ada yang berhak untuk mencegah suatu paham
untuk berkembang dan tetap hidup sepanjang masa. Kadang karena kebencian
yang sampai diubun-ubun seseorang sanggup untuk melenyapkan penganut paham tertentu.
Jika itu terjadi maka sebagai orang yang merdeka mari kita cegah dan perbaiki bersama.
Sebagai penutup dari tulisan ini saya ingin mengatakan, jalanilah ideologi masing-masing
dengan baik-baik, tidak merusak orang lain, tidak menghancurkan karakter orang lain
dan tetap mengedepankan akal sehat jika terjadi konflik antar ideologi.
Jangan sampai ada yang merasa ideologinya superior dari ideologi lain, lebih mulia dari
ideologi lain karena setiap ideologi dan paham yang hadir dalam hidup ini adalah produk
dari akal manusia yang tidak terbatas, karunia Tuhan yang maha adil dan bijaksana.
Wa'llahu a'lam Bishawab.
Kang Robby