Perlukah Menolong Agama Allah?

Setiap utusan Tuhan hadir ke dunia dengan kitab dan ajaran yang berbeda. Musa dengan Tauratnya, Al-masih dengan Iinjilnya dan Muhammad sa...


Setiap utusan Tuhan hadir ke dunia dengan kitab dan ajaran yang berbeda. Musa dengan Tauratnya, Al-masih dengan Iinjilnya dan Muhammad saw dengan Al-Quran sebagai panduan hidupnya. Mereka para rasul diutus pada zaman yang berbeda, kondisi sosio-kultural yang beragam dan tingkat intelektualitas umat yang belum stabil. Lantas, Apakah patut satu umat dalam agama tertentu mendeskreditkan ajaran agama lain hanya karena ingin menunjukkan kebenaran dalam ajaran agamanya? Mengapa Allah tidak menciptakan kita satu umat saja? bukan berbeda-beda secara keyakinan seperti saat ini? perlukah kita menolong agama Allah, sementara Allah SWT maha kuasa atas segala sesuatu?

3 poin penting dari pertanyaan diatas akan saya jawab
berdasarkan data-data dari kitab suci yang saya ketahui.

Pertama, Perlukah kita mendeskreditkan ajaran tertentu
hanya karena ingin menunjukkan kebenaran ajaran agama kita?


Ajaran Islam jika kita lihat dari aspek sejarahnya, Agama Islam merupakan agama ke-3 yang hadir di dunia ini. Bahkan, jika kita pelajari kitab suci agama lain, banyak kesamaan kisah-kisah nabi dan umat terdahulu dengan kisah-kisah yang ada di dalam Al-Quran. Seperti halnya makhluk hidup yang berevolusi, ajaran agama juga sarat dengan perubahan. Dalam Ajaran Islam ada hukum-hukum yang tidak bisa berubah. Seperti salat 5 waktu, puasa ramadhan dan hukum-hukum baku berdasarkan dalil "qathi". Tapi, dalam aspek muamalah dan intraksi sosial baik itu dibidang ekonomi, perdagangan dan perbankan, hukum islam disesuaikan dengan kondisi perkembangan zaman tanpa mengusik asas-asas Nilai Universal dari Ajaran Islam. Karena itu, sebagai muslim kita harus yakin  akan kebenaran ajaran agama kita tanpa harus menyalahkan, mendeskreditkan dan menyesat-nyesatkan  ajaran agama lain.

Jika kita yakin kebenaran agama kita, kita tidak perlu mencurigai agama lain, yang sekelompok orang menganggap berhasrat menghancurkan agama kita. Kita sudah tidak hidup di zaman perang antar agama yang berujung kematian berjuta-juta manusia tak berdosa. Kita hidup di zaman dimana musuh besar kita adalah paham ekstrimisme,terorisme dan radikalisme. Ke-3 paham ini sama-sama berorientasi kematian
yang dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan manusia.


Apapun agama yang kita anut, jika kita sudah terjangkit  virus radikalisme, terorisme dan ekstrimisme,
keyakinan kita, agama kita akan menjadi belanu bagi dunia tempat kita hidup saat ini. Karena itu, sangat penting untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya. Mari kita tempatkan agama kita dalam hati dan relung jiwa, jangan pernah mencampuradukkan doktrin agama dengan semangat emosional kita dalam beragama. Jika itu terjadi, kita akan menjadi jiwa-jiwa yang hanya bisa mengikuti tanpa mengerti apa yang harus diperjuangkan dan memberhalakan simbol seolah-olah itu adalah Tuhan.

Saya muslim, saya beragama dengan akal sehat. Saya yakin Islam adalah agama yang benar, saya tidak perlu bukti atas kebenaran Islam dari aspek sains, teknologi dan diskursus teologi. Saya beriman karena saya yakin, saya mencintai Islam tanpa Alasan, karena beralasan hanya  akan menunjukkan kekosongan hati dari cahaya Tuhan.

Kedua, Mengapa Allah tidak menciptakan kita satu umat saja?
bukan berbeda-beda secara keyakinan seperti saat ini?


Sudah menjadi takdir Tuhan kepada umat manusia untuk bisa menerima keberagaman dalam setiap perbedaan di dunia ini. Kita bisa merasakan perbedaan itu jika kita mau berjalan-jalan sedikit melihat karakter  bangsa lain yang unik. Mulai dari segi penampilan, kepercayaan dan cara berbahasa.

Dalam Al-Quran, kitab umat Islam, Allah berfirman, 

" Sesungguhnya telah kami ciptakan kalian pria dan wanita, dan kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, agar kalian bisa saling mengenal,  sesungguhnya orang yg paling mulia di sisi Allah di antara kamu adalah orang yang paling bertaqwa".

Perbedaan adalah "sunatullah" bagi umat manusia. Jika saat ini saya berbeda secara keyakinan  dengan anda, bukan berarti anda harus berpindah keyakinan. Atau malah sebaliknya. Saya terlahir dari keluarga muslim, karena itu saya menjadi seorang muslim. Jika saya terlahir dari orang tua  yang bukan beragama Islam, apakah saya akan berislam?.  Jika menjadi muslim adalah fitrah saya, maka saya akan menerima fitrah itu. Bagi saya, fitrah adalah "jati diri". Mungkin jati diri anda berbeda dengan saya, karena keyakinan dan kepercayaan kita juga berbeda. Itulah taqdir Tuhan bagi kita. Keberagaman dalam keyakianan, kepercayaan dan cara menjalani kehidupan.

Boleh jadi keberagaman yang ada pada kita saat ini adalah wujud dari cobaan Tuhan untuk kita manusia. Jika kita mampu melewati keberagaman ini dengan spirit cinta dan kasih seperti sifat-sifat mulia Tuhan,
kebaikan akan menemani langkah hidup kita di dunia ini dan di akhirat nanti. Intinya, mari kita berbuat baik,
berpikir baik dan melakukan inovasi-inovasi yang mengarah pada kemajuan umat manusia.

Ketiga, perlukah kita menolong agama Allah, sementara
Allah SWT maha kuasa atas segala sesuatu?


Tuhan, Allah, dan Sang Pencipta. Apapun kita menyebutnya, tetaplah Dia dzat yang maha kuasa, tak tersentuh panca indra dan tak terprediksi keberadaannya. Mengapa? karena kita  hanya manusia yang memiliki keterbatasan. Walaupun begitu, kita tetap bisa mengenal Allah, mendekat kepadanya dan mencintainya dengan ketaqwaan dan ketawadhuan. Allah tidak perlu ibadah kita,  tapi kita perlu beribadah sebagai wujud dari rasa syukur kita kepadanya.

Dikisahkan dalam satu hadist Aisyah bertanya kepada Muhammad SAW, " Wahai Rasulullah, mengapa engkau  menghidupkan malam dengan salat dan dzikir hingga kakimu pecah-pecah, Rasulullah pun menjawab, " apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur?". Begitu besar rasa syukur Nabi Muhammad SAW kepada Tuhannya, hingga Dia tidak merasa  spesial walaupun "jannah" pasti menjadi tempatnya kelak di akhirat.  Rasul tetap bermunajat, dan beribadah dengan khusyuk. Bukan hanya Ingin syurga yang dijanjikan saja, tapi Dia ingin  mendekat kepada Tuhannya  melalui rasa syukur dan ketaqwaan.

Sekarang, banyak orang yang salah kaprah dalam membela Islam, menolong agama Allah dan membela ulama. Seharusnya dalam membela sesuatu kita harus tahu persis kadar sesuatu itu. Sesuatu yang masih bersifat material "material oriented" tidak layak kita bela dengan nyawa. Terkadang tafsir atas agama
dibela mati-matian dan pemahaman partikular Agama dibela dengan darah. Mari kita ambil contoh,  banyak aksi terorisme yang berlandaskan doktrin textual agama. Apakah itu layak disebut menolong agama Allah?, ada juga orang yang diagungkan dalam ormas tertentu dan tersangka, DPO kepolisian yang dibela mati-matian atas dasar membela ulama. Apakah itu benar-benar membela Islam? Masyarakat harus di didik
agar taat kepada hukum. Jika kita benar-benar  tidak bersalah, kita tidak perlu takut, tidak perlu khawatir dan terdholimi. Kita masih punya Allah yang maha besar. Cukuplah Allah, Sebaik-baik wakil, sebaik-baik pembimbing dan penolong dalam setiap masalah kita di dunia ini.

Mari kita bernalar dengan benar, berpikir dengan hati dan bertindak sesuai anjuran para nabi "akhlakul karimah"  Benar!!. Kita wajib menolong agama Allah. Bukan menolong menurut apa yang kita anggap benar dan yakini berdasarkan asumsi-asumsi yang dipaksa menjadi fakta. Tapi, menolong agama Allah adalah dengan berlaku adil!!. Keadilan adalah ajaran Islam. Apa wujud dari keadilan itu? Menempatkan sesuatu pada tempatnya "jangan membawa-bawa ambisi duniawi kita untuk akhirat " menyeimbangkan segala hal yang sudah di luar batas dan bersabar karena kita hanya manusia biasa. Boleh jadi ketidaksabaran kita terhadap sesuatu adalah ujian Allah SWT untuk mengangkat derajat kita. Maka bersabarlah setulus hati.

Mari kita tolong agama Allah dengan mencintai makhluk ciptaannya, hilangkan kebencian dalam hati kita hanya karena perbedaan keyakinan, kepecayaan dan cara hidup. Kita adalah satu umat yang ditakdirkan dalam keberagaman. Jika kita bersikeras melawan keberagaman, kebinasaanlah yang kita terima pada akhirnya. Kita lihat bersama bagaimana beberapa bangsa timur tengah saat ini luluh-lantak karena perang saudara, rasa kebencian yang dibalut dengan kepentingan politik bisa membutakan mata hati seseorang. Apapun agama anda, jika akal sehat dihalang oleh kepentingan, nafsu dunia dan ambisi jahat untuk menghancurkan orang lain, Agama anda telah lenyap dan berganti dengan bisikan jahat yang siap menerkam dan memusnahkan siapa saja yang menghalangi tujuannya.

" Kita beragama untuk keadilan, keseimbangan dan menjalin persaudaraan. Tuhan maha tahu hamba hambanya, tidak perlu kita memvonis orang lain dengan label sesat dan menyesatkan. Kedamaian dunia hanya akan menjadi angan-angan kosong jika kita bersikeras menganggap diri paling benar dengan menjatuhkan orang yang berbeda. Keberagaman mendidik kita agar lebih sabar, tawadhu, istiqamah dan percaya kepada Tuhan yang maha kuasa" .

Robby Andoyo

COMMENTS

BLOGGER
Nama

Akhlak Islam Artikel Hikmah Artikel Islami Menarik Cerita Renungan Inspiratif Contact ME Exchange Dofollow Links Falsafah Kehidupan Filosofi Kang Robby Ideologi Keberagaman Kajian Islam Modern Kang Robby Kata Mutiara Islam Kata-Kata Hikmah Kitab Klasik Pengembangan Diri Puisi Cinta Terbaru Puisi Inspiratif Puisi Islami Inspiratif Puisi Religi Ulama Klasik
false
ltr
item
Blog Kang Robby: Perlukah Menolong Agama Allah?
Perlukah Menolong Agama Allah?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8NdMxIx5GK2MnRuKQ-cOkXbtrNwDPvQni1CmamLGun5Il-zM-7U_hETQHXFajdY40IVHLGhxmk9QyA7jvl0LGAw9fX7Pp78_DG2vYs0pNRxjFAYpwk9QNLTMaM0W2D_HsTRab1a_a-zQ/s320/tulisan-tangan.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8NdMxIx5GK2MnRuKQ-cOkXbtrNwDPvQni1CmamLGun5Il-zM-7U_hETQHXFajdY40IVHLGhxmk9QyA7jvl0LGAw9fX7Pp78_DG2vYs0pNRxjFAYpwk9QNLTMaM0W2D_HsTRab1a_a-zQ/s72-c/tulisan-tangan.jpg
Blog Kang Robby
http://robbie-alca.blogspot.com/2017/06/perlukah-menolong-agama-allah.html
http://robbie-alca.blogspot.com/
http://robbie-alca.blogspot.com/
http://robbie-alca.blogspot.com/2017/06/perlukah-menolong-agama-allah.html
true
3328551387479627982
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy