post-feature-image
HomeArtikel HikmahKajian Islam Modern

Meninggalkan Ajaran Provokatif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) "Provokatif" bermakna a bersifat provokasi;  merangsang untuk bertindak; bersif...

Islam dan Cara Hidup Modern
Beragama Secara Produktif
Beragama Secara Progresif






Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) "Provokatif" bermakna a bersifat provokasi; 
merangsang untuk bertindak; bersifat menghasut: dalam suasana seperti sekarang ini, 
sebaiknya setiap pihak menjauhkan diri dari perbuatan provokatif yang meresahkan.

Sangat jelas bahwa upaya-upaya provokatif untuk mendeskreditkan seseorang dari golongan
atau kelompok tertentu adalah tindakan yang jauh nilai-nilai moral dan budaya kita.

Tulisan ini membahas tentang langkah yang tepat untuk meninggalkan ajaran provokatif,
tentunya dengan tujuan agar kita mampu hidup damai, tentram dan nyaman di Negara kita.

Ketika saya menulis tentang Ajaran Provokatif, Saya tidak ingin mengaitkannya dengan Ajaran
dalam Agama tertentu. Yang ingin Saya kritik disini, adalah adanya sejumlah pihak, baik itu dari golongan agama, partai politik dan ormas masyarakat yang sering sekali "taking a momment" mengabadikan momentum dan turut andil dalam kehebohan yang terjadi hanya karena sebuah provokasi.

Dalam skala besar seperti hidup berbangsa dan bernegara, berita-berita yang bernada provokatif bisa memicu konflik dan mengancam keamanan nasional. Contohnya: banyak orang yang termakan isu provokatif yang mengatakan PKI akan bangkit kembali; padahal PKI sudah menjadi "hantu kuburan" yang tidak mungkin bisa bangkit kembali dan berintraksi dengan kemodrenan dalam bernegara.

Justru, ketika PKI sudah tamat, tantangan berbangsa kita di uji kembali; dengan munculnya
ormas-ormas anti pancasila, anti kebinekaan dan ingin membuat Indonesia menjadi satu wajah agama; dengan satu hukum agama pula dan ingin merubah Indonesia yang aman, damai tentram dengan sistem pemerintahan baru yang merupakan produk profan dari dendam politik di masa lalu.
Jika kita mau jujur, pola pikir seperti ini merupakan bentuk dari kemunduran berpikir abad ke-21.

Suatu ketika Martin Luther King, Jr. pernah mengatakan,

" We must learn to live together as brothers or perish together as fools". 
 Kita harus bisa belajar untuk hidup bersama layaknya saudara, atau kita 
akan binasa bersama seperti orang bodoh.

Perkataan Martin Luther King ini sangat pararel dengan konsep kebinekaan dalam Negara Demokrasi. Dalam negara Demokrasi kita dituntut untuk siap menerima perbedaan; tidak boleh memupuk kebencian dengan isu-isu SARA dan segala bentuk  perbuatan yang dapat merendahkan minoritas tertentu. Bahkan walaupun kita mempunyai suku yang sama, perbedaan tetaplah sebuah keniscayaan. Karena itu memilih untuk hidup dalam perbedaan adalah anugerah terbesar; Nikmat Tuhan bagi manusia. Ketika kita sudah memiliki kesadaran penuh dalam menyikapi perbedaan, pada saat itulah Ajaran Provokatif tidak akan berpengaruh lagi bagi kita. Karena awal mula sebuah aksi provokatif  itu terjadi; keengganan untuk hidup berbagi dan merasa paling benar dan mulia dalam hidup ini.

Salah satu bentuk dari Ajaran Provokatif adalah cepat mengimani berita yang bernuansa "cocoklogi".
Sebuah metode yang tidak mempunyai dasar ilmu yang kuat; mengabaikan fakta sains dalam pendekatannya. Tetapi bersandar pada pendekatan kesesuaian; yang hanya mencocok-cocokkan suatu peristiwa dengan simbol tertentu. Misalnya, beberapa waktu lalu ada sekelompok orang yang percaya bahwa lambang mata uang Bank Indonesia (BI) memiliki keterkaitan terhadap lambang Palu Arti Partai Komunis Indonesia (PKI).

Inilah bentuk mengimani sebuah simbol tanpa ilmu yang melekat dari sebuah simbol itu sendiri.
Padahal, pihak Bank Indonesia sendiri terang-terangan mengatakan bahwa Logo (BI) merupakan "Rectoverso", fitur pengaman uang sebagai pembeda antara uang Asli dan palsu.

Mengapa pemikiran seperti ini bisa terjadi? Begitulah ajaran provokatif mampu menumpulkan akal sehat. Akal yang potensinya besar, seharusnya didayagunakan untuk suatu hal yang bermanfaat;
menalar alam dan manusia. Itu jauh lebih bermanfaat jika dibanding dengan upaya "cocoklogi"
yang menyesatkan.

Beberapa waktu lalu di Bekasi terjadi inseden yang sangat memilukan; Seorang yang bernama
Muhammad Al-zahra  (Zoya) diduga "maling" amplifier atau mesin pengeras suara di mesjid. Aksi Main Hakim Sendiri seperti ini sangat tidak mencerminkan sifat manusia modern. Walaupun jika dia benar-benar "maling" tetap saja tidak layak untuk diperlakuan seperti itu. Indonesia adalah Negara Hukum. Segala hal bentuk tindak kriminal yang dilakukan seseorang haruslah di proses secara hukum; tidak dengan aksi main hakim sendiri.

Demikian pula, dengan pengetahuan yang mendalam terhadap realitas zaman; baik itu kondisi
sosio-kultural manusianya atau bentuk tradisi dan budaya yang mengakar erat di dalam suatu masyarakat, kita akan sanggup  meninggalkan diri dari ajaran provokatif yang merusak orang lain.
Sebagai contoh,seseorang bertendensi  menjadi pribadi yang provokatif; emosi yang meluap-luap,
lupa diri dan tidak bisa mengontrol amarahnya, jika dalam kehidupannya Ia tidak pernah mau belajar
dan membuka diri terhadap realitas zaman yang telah berubah.

Begitu pula, pemahamam terhadap kitab suci yang tidak prosedural dan tidak  melalui mekanisme yang komprehensif dapat memicu terjadinya upaya dalam sosialisasi ajaran yang bernuansa provokatif.

Salah satu contoh yang paling mudah dan dapat kita jumpai: pemahaman terhadap isu sektarianisme,
tribalisme dan fanatisme.

Seorang bijak pernah mengatakan, "Orang fanatik bisa berasal dari kelompok mana saja. 
Fanatisme bisa mematikan akal, baik secara sementara maupun permanen".

Zaman sekarang, masih banyak orang beragama yang berpikir, bahwa orang yang tidak beragama
atau mempunyai agama yang berbeda adalah golongan yang harus dicurigai keberadaannya.

Karena itu, setiap gerak yang dilakukan kelompok yang berbeda ini, tidak luput dari perhatian kaum
yang mendakwa diri mereka "umat religius". Apa lagi kelompok-kelompok ini merasa mengamalkan
ajaran kitab suci, padahal jika kita mau jujur, mereka hanya bersandar kepada penafsiran atau
interpretasi temporal terhadap ayat kitab suci.

Dalam kitab suci umat Islam dikatakan,

" Sesuangguhnya orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan rela
terhadap apa yang kalian sembah (ajaran islam) sebelum kalian
mengikuti ajaran mereka". ( Al-Quran )


Terjemahan ayat suci Al-Quran ini sering kali dipahami secara textual tanpa mengikuti kondisi zaman
dan realitas sebuah zaman di masa tertentu. Ayat ini bukan dimaksudkan untuk tetap curiga dan berprasangka buruk, kepada nonmuslim, tapi ayat ini merupakan upaya dialog Allah swt
kepada umat Islam pada fase zaman kenabian; dengan tujuan agar umat muslim tidak berkecil hati
dalam berdakwah dan menebar kebaikan.

Dan ayat ini juga diturunkan pada masa terjadinya konflik antar agama sampai ke ranah politik.
Karena itu, sangat tidak tepat jika kita masih berpedoman pada interpretasi naratif ; penafsiran harfiah,
tanpa melihat pesan substantif yang dimaksudkan di dalam ayat ini. Ayat ini tidaklah memiliki pesan
kecurigaan terhadap orang Yahudi dan Nasrani.

Tetapi pesan paling substantif dari ayat ini adalah anjuran hidup dalam kehati-hatian khususnya
terhadap golongan  yang terindikasi mengabaikan ajaran agama kita atau bahkan memusuhi kita.
Kehati-hatian merupakan bentuk pertahanan diri "survival instinck" agar suatu "mafsadat" kerusakan.
Tidak tumbuh subur dalam hidup kita. Zaman sekarang tidak ada nonmuslim yang memupuk
kecurigaan terhadap kita. Terkadang kita sendirilah yang berprasangka terhadap mereka; kebaikan
mereka disalahartikan dengan ketakutan akan sebuah misi "kristenisasi". Kita sudah tidak hidup
di zaman kecurigaan terhadap golongan lain. Jika setiap hembusan dan tarikan nafas kita adalah
kecurigaan, hidup kita pasti tidak akan pernah bahagia. Bahkan sumbangsih teknologi abad ke-21
banyak digagas oleh Non-Muslim: Bill Gates, Mark Zuckerberg, Elon Musk dlsb.

Kita harus bersifat adil kepada semua manusia bahkan terhadap saudara seiman sekalipun
kita diwajibkan untuk berhati-hati dalam bersikap dan berintraksi di masyarakat.

Sebagai penutup dari tulisan ini, Mari kita tinggalkan ajaran provokatif yang tidak berguna;
membuat dunia semakin buruk, persahabatan tidak harmonis dan keutuhan suatu Negara bisa hancur.
Begitulah dampak dari sebuah provokasi. Dalam ajaran Islam sendiri, melawan segala bentuk aksi
provokatif sangat dianjurkan. Karena setiap aksi-aksi provokasi yang telah terjadi di masyarakat,
tidak sedikitpun mencerminkan keadilan, kedamaian dan keseimbangan dalam hidup.

Semoga Bermanfaat ^_^


Robby Andoyo
Nama

Akhlak Islam Artikel Hikmah Artikel Islami Menarik Cerita Renungan Inspiratif Contact ME Exchange Dofollow Links Falsafah Kehidupan Filosofi Kang Robby Ideologi Keberagaman Kajian Islam Modern Kang Robby Kata Mutiara Islam Kata-Kata Hikmah Kitab Klasik Pengembangan Diri Puisi Cinta Terbaru Puisi Inspiratif Puisi Islami Inspiratif Puisi Religi Ulama Klasik
false
ltr
item
Blog Kang Robby: Meninggalkan Ajaran Provokatif
Meninggalkan Ajaran Provokatif
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFeqsiiZr54FpWuZRkZDXslPf8N9rF_UJOW5EArFUSBcbiWphqUX13rhjDQRj4x4NFRRfpGM-6dhC3esDE1LyYHU536oVjJtIVUT-hGmQcheKfRRhXjJlbRIVFeLJeuta8wKBimw11ipQ/s320/Negara+di+Asia+dengan+wanita-wanita+tercantik.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFeqsiiZr54FpWuZRkZDXslPf8N9rF_UJOW5EArFUSBcbiWphqUX13rhjDQRj4x4NFRRfpGM-6dhC3esDE1LyYHU536oVjJtIVUT-hGmQcheKfRRhXjJlbRIVFeLJeuta8wKBimw11ipQ/s72-c/Negara+di+Asia+dengan+wanita-wanita+tercantik.png
Blog Kang Robby
http://robbie-alca.blogspot.com/2017/08/meninggalkan-ajaran-provokatif.html
http://robbie-alca.blogspot.com/
http://robbie-alca.blogspot.com/
http://robbie-alca.blogspot.com/2017/08/meninggalkan-ajaran-provokatif.html
true
3328551387479627982
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy