Elon Musk, Kita mengenalnya sebagai "Iron Man" pada abad ke-21. Sejumlah inovasi teknologi yang dikembangkannya sanggup memuk...
Elon Musk, Kita mengenalnya sebagai "Iron Man" pada abad ke-21. Sejumlah inovasi teknologi
yang dikembangkannya sanggup memukau para pemerhati perkembangan teknologi di zaman ini. Salah satu perusahan yang dirintisnya "Tesla" adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan mobil listrik. Teknologi "Tesla" juga sudah tidak asing lagi bagi kita. Bahkan pada event-event tertentu ada semacam pameran mobil listrik di negara-negara maju seperti China. Bukan itu saja, kompetisi balap mobil sekelas F-1 dengan menjadikan mobil listrik sebagai transportasi semakin marak dan diminati di masyarakat.
Begitu pula, Elon Musk juga mengembangkan teknologi "Hyperloop" seperti, kereta super cepat, yang merupakan generasi transportasi kekinian yang pastinya sangat digemari manusia modern. Itu karena manusia modern cendrung menyukai sesuatu yang cepat, instan dan tidak membutuhkan banyak waktu. Bagi manusia modern, semakin cepat sesuatu itu, semakin baik dan bermanfaat lah ia. Karena itu, prusahaan-perusahaan yang berbasis teknologi, jika tidak bisa melakukan inovasi-inovasi, over eksklusif, tidak akrab dengan perubahan dan progres menuju kemajuan, perusahaan seperti itu, pada akhirnya harus rela untuk terlindas oleh roda kemajuan teknologi yang terus berkembang dan tidak terbendung.
Mari kita ambil contoh, Perusahaan seperti, Friendster yang sempat digandrungi generasi millennium harus pasrah dengan kehadiran Facebook yang semakin maju dan memiliki fitur-fitur yang menarik dan canggih. Sejumlah pengembangan aplikasi yang ada di Facebook semakin hari semakin digandrungi generasi millennial zaman ini. Apalagi dengan diakuisasinya Instagram, Whatsapp tentu saja membuat aplikasi ini semakin populer.
Di Indonesia, perusahaan Startup seperti GO-JEK telah merubah wajah transportasi tradisional di Negara mayoritas muslim ini. Apa makna dari semua ini? Masyarakat kita semakin akrab dengan teknologi. Dan ini suatu hal yang baik dan perlu disosialisasikan secara menyeluruh
dan kontinu di masyarakat kita.
Pada Tahun 2024 diproyeksikan akan ada keberangkatan manusia untuk pertama kalinya sebagai wisatawan luar angkasa sekaligus sebagai upaya eksplorasi ke planet Mars. Adalah Elon Musk melalui perusahaan Space X yang didirikannya akan mengakomodir para turis luar angkasa ini. Para Wisatawan luar angkasa ini harus membayar Milyaran dolar untuk ikut serta dalam proyek ini. Jika bisa terwujud dan benar-benar terjadi, maka para turis angkasa harus siap menerima segala konsekuensi demi menjadi perintis dan cikal bakal membangun peradaban manusia yang baru di planet lain. Pada suatu kesempatan, Elon Musk pernah mengutarakan niatnya untuk membom Planet Mars agar kelak bisa dihuni oleh makhluk bumi.
Demikian pula, selain Tesla, Hyperloop, SpaceX, Solarcity, yang membuat kita tidak habis pikir adalah upaya integrasi otak manusia kedalam (AI) Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. Ada alasan tersendiri mengapa Elon Musk sangat khawatir dengan proyek (AI) yang eksklusif. Bagi Elon Musk Kecerdasan Buatan yang tidak terkontrol akan memicu permasalahan yang kompleks dan kerusakan yang permanen bagi manusia. Itulah mengapa Elon Musk meminta otoritas pemerintah untuk menerapkan regulasi yang ketat bagi para pengembang teknologi artificial intelligence.
Elon Musk beranggapan, suatu saat nanti manusia bisa mengapload nyawanya. Sehingga kesadarannya akan utuh dan menyatu dalam bentuk fisik yang berbeda; Robotic Bodies yang masih terkendali. Tidak semua manusia bisa diberi wewenang untuk mengapload nyawanya. Hanya orang-orang tertentu saja, yang sudah selesai terhadap dirinya sendiri; dalam artian hidupnya bukan untuk kebahagiaan pribadi saja, melainkan untuk memberikan kebaiakan bagi umat manusia. Pada akhirnya dunia akan damai, ras manusia tidak akan punah dan dunia ini menjadi semakin baik. Inilah suara keabadian Elon Musk. yang pada akhrinya manusia bisa memilih untuk hidup abadi, atau lenyap ditelan masa dan waktu.
Jika kita membawa pemahaman Elon Musk ke dalam ranah keagamaan. Tentunya kita tidak akan menemukan titik temu. karena hampir di setiap kitab suci agama-agama langit mengajarkan pemeluknya bahwa tidak ada makhluk yang abadi. Pandangan Elon Musk ini tidak berkaitan dengan doktrin agama tentang keabadian. Ini adalah pandangan sains yang merupakan produk akal manusia; menginginkan suatu hal yang luar biasa "unlimited power" untuk bertahan melawan waktu. Tapi jika kita mencoba menghubungkaitkan inovasi teknologi seperti ini dengan agama, kita ambil contoh Islam misalnya, kita akan menemukan bahwa salah satu doktrin Islam adalah; Manusia hadir di dunia ini bukan untuk menunggu kematian. Ada tanggung jawab besar yang diemban oleh manusia, sebagai harga untuk keberadaan mereka di dunia ini; yaitu Menjadi Khalifah. Ini bisa diartikan kita harus menjadi pemimpin, penjaga dan pemakmur bumi ini agar tidak rusak dan hancur oleh tangan manusia-manusia jahat yang menginginkan kerusakan di bumi ini.
"Janganlah Engkau membuat kerusakan di bumi ini" (Al-Quran)
Kita sebagai manusia, senantiasa dituntut untuk menjaga bumi dari kerusakan dan kehancuran. Karena itu begitu banyak ayat-ayat perintah di dalam Al-Quran dan hadist nabi yang menjurus pada pelestarian alam dan menjaganya agar terwujud keseimbangan di alam ini.
Sebagai penutup dari tulisan ini, mari kita membuka diri dari pengetahuan, teknologi dan sains. Kita tidak perlu mencurigai sains dan ilmu pengetahuan. Yang perlu kita lakukan adalah belajar terus menerus tanpa kenal lelah. Prinsip sains dan ilmu pengetahuan sudah sangat jelas. Terus berubah dan berinovasi. Maka, jika kita menutup diri dari praktik sains dan menganggapnya akan merusak keimanan kita, kita akan menjadi manusia yang tertinggal yang sibuk dengan persoalan masa lalu yang tidak bermanfaat dan membuat kita semakin bodoh. Mari kita menjadi orang beriman yang cerdas dan berpikir jernih. Kita tetap bisa menjadi orang beriman yang memiliki tingkat spiritualitas yang dalam, walaupun harus terjun para pergulatan inovasi-inovasi sains dan teknologi.
Semoga Bermanfaat
Robby Andoyo