Saya beragama Islam, dan Islam adalah pilihan hidup Saya. Tidak ada yang bisa mengintervensi orang dalam hal menentukan pilihan imannya....
Saya beragama Islam, dan Islam adalah pilihan hidup Saya. Tidak ada yang bisa mengintervensi orang dalam hal menentukan pilihan imannya. Termasuk seorang Ayah kepada anaknya. Kisah Nabi Nuh memberikan pelajaran berarti bagaimana persoalan keimanan adalah hak prerogatif Allah SWT semata.
Jika engkau terlahir dari kedua orang tua yang beragama Islam bersyukurlah. Karena secara adat engkau akan mengikuti pilihan iman kedua orang tuamu.
Apakah mungkin seorang anak akan meninggalkan pilihan iman orang tuanya? Mungkin sekali. Itulah yang dinamakan hidayah; cahaya Allah untuk hati kita. Tampaknya, itulah yang dialami seorang Deddy Corbuzier yang baru-baru ini "converted to Islam" memilih Islam sebagai agamanya.
Proses Islamnya Deddy Corbuzier sangat baik. Ia di bimbing oleh Gus Miftah seorang ulama yang cukup terkenal dan 'nyentrik' karena dikenal dengan ulama yang berdakwah di tempat hiburan. Tujuannya tentu ingin menyinari tempat-tempat hiburan itu dengan cahaya Islam.
Dalam ceramahnya Gus Miftah mengatakan, " seberapa tersesat nya engkau dalam hidup ini, jangan pernah meninggalkan keimananmu, engkau harus tetap ingat Tuhan. Karena hanya itu jalanmu untuk kembali kepada kebenaran". Setidaknya inilah narasi yang saya pahami dari ceramah Gus Miftah.
Ustadz Abdul Somad pernah ditanya tentang seorang ustad yang ceramah ditempat hiburan.
Apa tanggapan sang ustadz?
"Tidak ada yang tau niat seseorang, selama niatnya baik untuk berdakwah, Allah SWT akan memberikan pahala dan menghargai perjuangannya" kata Ustadz Abdul Somad.
Felix Siauw yang terkenal sebagai pendukung HTI juga memberikan apresiasi terhadap metode dakwah Gus Miftah dan pendekatannya yang baik hingga seorang Deddy Corbuzier "converted to islam". Bahkan Felix Siauw percaya bahwa cara berdakwah Gus Miftah perlu diapresiasi sebagaimana cara berdakwah Cak Nur yang mengenalkan Ajaran Islam melalui pendekatan kearifan lokal.
Deddy Corbuzier dalam sebuah unggahan Vlog terbarunya di YouTube, menampilkan bagaimana proses keislamannya. Setelah dibimbing bersyahadat oleh Gus Miftah, Deddy menemui Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj yang langsung mendoakannya. Kemudian Deddy dan rombongan menuju kediaman Kiai Ma'aruf Amin untuk bersilahturahmi dan mendapatkan nasehat pasca keislamannya. Disana Deddy juga ditemani Ustadz Yusuf Mansur yang tampak sangat bahagia dan berdoa untuk keistiqomahan Deddy Corbuzier dalam beragama Islam.
Setelah melaksanakan shalat berjamaah, Kiai Ma'aruf Amin memberikan nasehat-nasehat yang sangat menggugah hati.
Beliau mengatakan, " Hidayah itu datang dari Allah SWT, tidak dari sebuah pemaksaan keyakinan. Bahkan seseorang tidak bisa memberikan hidayah kepada orang yang dicintainya jika Tuhan tidak berkehendak.
Dalam Al-Qur'an dikatakan,
" sesungguhnya engkau tidak akan pernah bisa memberikan hidayah kepada orang yang kamu cintai, tetapi Hanya Allah SWT saja yang memberikan hidayah kepada orang yang dikehendakinya".
Kiai Ma'aruf juga mengatakan, " untuk menjaga keimanan agar semakin kuat, haruslah dengan beribadah. Ibarat cahaya lampu jaman dahulu yang harus dijaga dengan "semprong" agar tetap hidup dan bercahaya, begitulah iman". Beliau juga menambahkan bahwa belum tentu orang yang sudah lama berislam lebih baik dari orang yang baru. Jika orang baru memiliki sepirit kebaruan untuk menampilkan wajah Islam yang lebih baik, teduh dan modern, hal itu sangat baik.
Pada kesempatan itu juga Deddy Corbuzier mengatakan, " saya tidak "ujuk-ujuk" langsung pindah agama. Tidak ada yang memaksa saya, tidak juga karena seorang wanita. Saya banyak belajar tentang Islam. Banyak diskusi tentang Islam bersama Gus Miftah membuat saya yakin untuk menjadi muslim".
Banyak orang yang berprasangka tidak baik terhadap keislaman Deddy Corbuzier. Tapi apapun komentar yang ada; baik itu komentar positif maupun negatif, tetap tidak bisa menepis fakta bahwa Deddy sudah menjadi seorang muslim. Dalam Ajaran Islam, seorang muslim tidak boleh berprasangka buruk terhadap orang lain. Terlebih kepada seorang yang baru memeluk Islam.
Orang yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata tidak boleh dihina dan direndahkan. Itulah proses belajar yang harus dilalui sebelum menjadi pembaca Al-Qur'an yang baik. Didalam beragama Islam, tidak penting seberapa lama engkau menjadi seorang Muslim,tapi yang paling utama adalah seberapa baik dan mulia akhlakmu saat kamu menjadi muslim dan memberi perubahan di dalam masyarakat.
Lantas, bagaimana cara menjadi muslim yang baik? Apakah harus dengan slogan-slogan "hijrah" dan merubah penampilan agar tampak seperti orang Arab?
Menurut Saya, menjadi muslim yang baik bukan dengan merubah penampilan layaknya orang Arab. Tapi, untuk menjadi muslim yang baik seorang harus mempunyai Guru, Ustadz dan Pembimbing Rohani. Banyak orang salah kaprah tentang konsep berhijrah selama ini; yang lebih mengedepankan pendekatan 'simbol' daripada inti.
Apa maksudnya? Mereka menganggap berhijrah harus digaung-gaungkan di media sosial, membuat "meme-meme" yang terkadang mendeskreditkan orang belum berpenampilan seperti mereka.
Misalnya, saya pernah melihat sebuah foto dimana ada seorang wanita yang berpakaian serba hitam, tak nampak sedikitpun lekuk tubuhnya berdiri di depan pintu yang bercahaya; seolah-olah ia berdiri di pintu surga. Disamping itu ada seorang wanita yang berpakaian tapi menampakkan lekuk tubuhnya sedang berdiri di depan pintu dengan api yang membara, seakan itu adalah pintu Neraka Jahanam.
Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari "meme" seperti ini?
Kita jadi bisa melihat bagaimana cara berislam sebagian masyarakat selama ini. Mereka menganggap untuk menjadi muslim tidak perlu belajar Islam lebih dalam; cukup dengan berpenampilan yang identik dengan Islam dan menuduh orang yang berbeda sebagai calon penghuni Neraka.
Sebagai penutup, Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai universal; toleransi, keadilan dan sportifitas. Seorang muslim dituntut untuk menjadi pribadi yang baik dan memberikan perubahan yang berarti di masyarakat. Bukanlah muslim yang baik jika dalam hidupnya dipenuhi dengan prasangka buruk terhadap orang lain. Terkadang kebaikan yang dilakukan non-muslim disalahartikan sebagai pendangkalan akidah dan bisa merusak keimanan. Tentu anggapan seperti itu sangat tidak benar.
Sebagai muslim, saya hanya bisa berharap agar semua orang bisa menghargai perbedaan keimanan masing-masing. Sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an, "bagimu agamamu, dan bagiku agamaku".
Itulah yang Islam ajarkan kepada umatnya. Ayat ini adalah bukti nyata bahwa sebagai muslim harus bisa berfokus terhadap kemajuan diri sendiri tanpa harus mengkambinghitamkan orang lain atas kegagalan yang kita alami.
Disaat wajah Islam saat ini diwarnai oleh orang-orang yang menginginkan kekuasaan dengan cara radikal; sudah menjadi tugas kita untuk bisa memberikan pemahaman tentang Islam yang bersahabat, cinta kedamaian dan menghargai perbedaan.
Semoga bermanfaat
Robby Andoyo